Konflik Palestina vs Israel

Netanyahu Perintahkan Serangan Besar-besaran ke Gaza, Warga Palestina Takut Genosida Berlanjut

Perintah Netanyahu tersebut mengancam gencatan senjata di Gaza yang berlaku sejak 10 Oktober lalu.

Editor: Faisal Zamzami
X @netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi X Netanyahu pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato terkait perpanjangan gencatan senjata. Netanyahu mulai memanggil 400.000 tentara cadangan untuk ditempatkan ke perbatasan Gaza, usai Hamas menolak usulan perpanjangan gencatan senjata. 

Ringkasan Berita:
  • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk meluncurkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, Selasa (28/10/2025) malam waktu setempat.
  • Netanyahu memerintahkan serangan usai mengeklaim Hamas melanggar gencatan senjata.
  • Perintah Netanyahu tersebut mengancam gencatan senjata di Gaza yang berlaku sejak 10 Oktober lalu.

 

SERAMBINEWS.COM, GAZA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk meluncurkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, Selasa (28/10/2025) malam waktu setempat.

Netanyahu memerintahkan serangan usai mengeklaim Hamas melanggar gencatan senjata.

Perintah Netanyahu tersebut mengancam gencatan senjata di Gaza yang berlaku sejak 10 Oktober lalu.

Selama gencatan senjata, pasukan Israel sendiri berulangkali melakukan pelanggaran dan membunuh warga Palestina.

"Setelah konsultasi keamanan, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan militer segera melangsungkan serangan besar di Jalur Gaza," demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel dikutip Al Jazeera, Selasa (28/10).

Pemerintah Israel menuduh Hamas "memalsukan" pengembalian jenazah sandera Israel.

Tel Aviv pun menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan tidak mengembalikan jenazah 13 sandera yang masih berada di Gaza.

Meskipun demikian, Hamas membantah tuduhan Israel tersebut.

Organisasi Palestina itu menuduh Israel sedang mencari-cari alasan untuk melanjutkan perangnya di Gaza.

Baca juga: VIDEO - Israel Buka Pabrik Senjata di UEA, Bukti Nyata Mesra Perjanjian Abraham

Pada Selasa (28/10), Israel juga mengeklaim pasukan mereka ditembaki di Rafah, selatan Gaza.

Namun, detail mengenai insiden baku tembak di Rafah belum diketahui.

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam membalas ancaman serangan Netanyahu dengan mengumumkan penundaan penyerahan jenazah.

Brigade Al-Qassam juga menyebut eskalasi yang ditunjukkan Israel hanya akan menghalangi operasi pencarian jenazah sandera yang masih berlangsung.

Al Jazeera melaporkan, masyarakat Palestina ketakutan usai Netanyahu memerintahkan pengeboman di Gaza.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved