Berita Regional

IRT di Medan Ditemukan Meninggal di Kamar, Kakak Korban Kerasukan Teriak Suami Pembunuh

Dalam kondisi meronta, kakak korban menjerit dan berteriak bahwa suami korbanlah yang membunuh SW.

Editor: Saifullah
JITET
IRT MENINGGAL DI KAMAR - Ilustrasi kasus pembunuhan. Seorang ibu rumah tangga (IRT) ditemukan meninggal dalam kamar. Keluarga korban menduga almarhumah meninggal dibunuh suaminya. 
Ringkasan Berita:
  • Seorang ibu rumah tangga di Medan ditemukan meninggal di kamar rumahnya, memicu kecurigaan keluarga.
  • Kakak korban yang kerasukan menuduh suami sebagai pelaku, diperkuat oleh kesaksian anak korban yang mendengar teriakan minta tolong. 
  • Jenazah telah diotopsi dan kasus kini ditangani Polrestabes Medan untuk penyelidikan lebih lanjut.

 

Dalam kondisi meronta, kakak korban menjerit dan berteriak bahwa suami korbanlah yang membunuh SW.

SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SW ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya di Jalan Jawa, Kelurahan Sei Kambing C II, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan pada Jumat (31/10/2025) siang kemarin.

Peristiwa ini mengundang perhatian warga dan memicu kecurigaan dari pihak keluarga, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Menurut keterangan warga sekitar, N, suami korban yang berinisial A, sempat mendatangi rumah ibu korban di Lorong Sidodadi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Kala itu, suami korban menyampaikan bahwa istrinya tidak kunjung bangun.

Mendengar hal itu, ibu korban segera menuju rumah SW dan terkejut mendapati anaknya telah meninggal dunia.

Kecurigaan mulai muncul karena SW sebelumnya diketahui dalam kondisi sehat.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Bocah SD di Toilet Masjid Majalengka, Korban Berontak saat Dicabuli Pelaku

“Ibunya merasa ada yang janggal, karena korban tidak memiliki riwayat penyakit serius,” ujar warga.

Ketegangan semakin meningkat ketika kakak kandung korban tiba-tiba mengalami kerasukan saat jenazah hendak dipindahkan ke rumah ibunya.

Dalam kondisi meronta, kakak korban menjerit dan berteriak bahwa suami korbanlah yang membunuh SW.

Keterangan dari anak korban turut memperkuat dugaan keluarga.

Anak tersebut mengaku sempat mendengar ibunya berteriak minta tolong, namun suara itu terdengar seperti dibekap.

Karena ketakutan, anak korban tidak berani keluar dari kamar yang bersebelahan dengan kamar ibunya.

Baca juga: Pembunuhan Brigadir Esco: Istri, Mertua dan Adik Ipar Jadi Tersangka, Motif Persoalan Ekonomi

“Tidak ada luka tusuk, tapi katanya ada bekas cekikan atau dugaan dibekap,” tambah N.

Jenazah SW kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi, sebelum akhirnya dimakamkan.

Suami korban telah dibawa oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Kepala Lingkungan IX, Indra, membenarkan bahwa SW dan keluarganya merupakan warga setempat.

Ia menyebutkan bahwa suami korban bekerja menjalankan usaha depot air dan tinggal bersama istri serta dua anak.

“Memang meninggalnya mendadak, dan keluarga merasa ada kejanggalan. Semalam kasusnya sudah ditangani polisi,” ujar Indra.

Ditangani Polrestabes

Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia, AKP Harles Gultom menyatakan, bahwa kasus tersebut kini ditangani oleh Polrestabes Medan.

Baca juga: Sosok Suami Pertama Anti Puspitasari Disebut Mirip Pria Dalam CCTV, Mungkinkah Pelaku Pembunuhan?

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, masih belum mendapat tanggapan.

Pihak kepolisian diharapkan segera mengungkap penyebab kematian SW secara transparan agar keluarga mendapatkan kejelasan dan masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh.(*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved