Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Presiden Prabowo Pasang Badan
Proyek kereta cepat Whoosh menjadi sorotan setelah utangnya dilaporkan membengkak hingga Rp 116 triliun.
"Jadi jangan khawatir. Saya sudah sampaikan, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup, dan itu wajar semuanya," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta publik untuk tenang. Prabowo menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya dan kuat sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
"Yang penting pemerintah sekarang tidak boleh lengah, tidak boleh dibohongi dan membiarkan orang yang mencuri kekayaan negara. "
"Saya tidak akan ragu bersama tim saya kita buktikan kita akan menghemat, menyelamatkan, mencari semua sumber kekayaan dan kelola dan kembalikan ke rakyat," kata Prabowo.
Baca juga: Daftar Harga iPhone 13, 14, 14 Plus, 15, 15 Plus, 16, 17 Terbaru, Beli Versi Lawas atau yang Baru?
Bukan soal Untung Rugi
Lebih lanjut, Kepala Negara juga meminta masalah Whoosh tidak dihitung untung rugi, melainkan menghitung manfaat untuk rakyat.
Sebab, dia menekankan bahwa semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan bersama ujungnya adalah tanggung jawab pemerintah.
"Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Whoosh itu, semua public transport di seluruh dunia, jangan dihitung untung rugi, hitung manfaat nggak untuk rakyat."
"Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation," ujar Prabowo Kepala Negara lantas menjelaskan pemerintah selama ini juga memberikan subsidi harga tiket kereta kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab menghadirkan transportasi murah.
"Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara."
"Dari mana uang itu? Dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran," kata Prabowo.
Utang Whoosh
Dikutip dari Kompas.com, investasi pembangunan Whoosh mencapai 7,27 miliar dollar AS atau Rp120,38 triliun.
Namun, dari seluruh investasi itu, total sebesar 75 persen dibiayai melalui utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga tiap tahunnya sebesar 2 persen.
Dari segi pembayaran utang, skema yang disepakati yaitu tetapnya besaran bunga yang disepakati selama 40 tahun pertama.
Pada pertengahan pembangunan, turut terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dolar AS.
Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun menarik utang lagi dengan bunga yang lebih tinggi yakni sebesar 3 persen.
| Kabar Terbaru Kakek Tarman, Istrinya Diperiksa Polisi Imbas Mahar Rp3 Miliar, Ada Apa? |
|
|---|
| H. Munawal Hadi Torehkan Sejumlah Prestasi Selama Menjabat Kajari Bireuen |
|
|---|
| Daftar Harga iPhone 13, 14, 14 Plus, 15, 15 Plus, 16, 17 Terbaru, Beli Versi Lawas atau yang Baru? |
|
|---|
| VIDEO - Prabowo Terkait Proyek Whoosh: Banyak Manfaat untuk Rakyat! |
|
|---|
| Mahasiswa Faperta UNIKI Ikut Pelatihan Sistem Hidroponik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.