Pemuda Aceh Tewas Dikeroyok di Sibolga

Reaksi Bobby Nasution Tekait Pemuda Aceh Dibunuh di Masjid Agung Sibolga: Sangat Disayangkan

Menurut Bobby Nasution, kejadian tersebut sangat disayangkan dan disesalkan. Sebab, pemuda itu hanya ingin beristirahat di teras masjid. 

|
Editor: Faisal Zamzami
Rahmat Utomo/Kompas.com
Gubernur Sumut Bobby Nasution saat ditanya wartawan soal mundurnya Kadis Ketapang, Rajali dengan alasan sakit, Selasa (21/10/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Menurut Bobby Nasution, kejadian tersebut sangat disayangkan dan disesalkan. Sebab, pemuda itu hanya ingin beristirahat di teras masjid
  • Bobby berpesan, kepada Badan Kenaziran Masjid (BKM) agar kiranya membolehkan para musafir untuk beristirahat di teras masjid.
  • Untuk bantuan terhadap keluarga pemuda yang tewas karena dianiaya, Bobby akan menggali informasi lebih lanjut

 

SERAMBINEWS.COM - Lima tersangka pembunuhan mahasiswa di Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, berhasil ditangkap.

Korban dalam kasus ini bernama Arjuna Tamaraya, seorang nelayan asal Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

Pemuda berumur 21 tahun itu, tewas setelah dikeroyok 5 orang.

Kelima tersangka masing-masing berinisial ZPA (57), HBK (46) dan SSJ (40), REC (30), dan CLI (38).

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyoroti soal seorang pemuda tewas dianiaya saat beristirahat di Masjid Agung Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumut.  

Menurut Bobby Nasution, kejadian tersebut sangat disayangkan dan disesalkan. Sebab, pemuda itu hanya ingin beristirahat di teras masjid

Namun Bobby Nasution mengaku, belum mendapat kronologi secara rinci atas meninggalnya pemuda tersebut. 

"Pertama sangat disayangkan ya. Karena itu rumah ibadah. Tapi saya belum dapat informasi detail. (Yang saya tahu) mereka beristirahat di masjid namun ada salah persepsi jadi sangat disayangkan," jelasnya, Selasa (4/11/2025).

Bobby berpesan, kepada Badan Kenaziran Masjid (BKM) agar kiranya membolehkan para musafir untuk beristirahat di teras masjid.

"Sekarang sudah jarang ya (musafir tidur di masjid) dulu banyak yang beristirahat di Masjid. Saya rasa kalau untuk istirahat apalagi musafir itu diprioritaskan, dibantu apa salahnya," katanya.

Selama musafir mengikuti aturan yang ada, Bobby meminta BKM untuk memudahkan mereke beristirahat.

"Banyak mereka mendapatkan tempat persinggahan dan peristirahatan selagi (musafir) baik dan mengikuti aturan masjid," jelasnya

Untuk bantuan terhadap keluarga pemuda yang tewas karena dianiaya, Bobby akan menggali informasi lebih lanjut terlebih dahulu. "(Beri Bantuan) Coba kita lihat dulu ya," katanya.

Sebelumnya, Nasib tragis dialami pemuda bernama Arjuna Tamaraya (21).

Dia tewas dikeroyok lima pria saat beristirahat di Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025).

Semua bermula saat seorang tersangka melarang korban untuk tidur di dalam masjid.

Kelima tersangka masing-masing berinisial ZPA (57), HBK (46) dan SSJ (40), REC (30), dan CLI (38).

Ketua Remaja Masjid Agung Kota Sibolga, Eki Tanoto Tanjung, dalam pertanyaannya memastikan kelima tersangka bukanlah takmir masjid.

Mereka hanyalah warga yang tinggal di sekitar masjid.

“Kami ingin menegaskan dan memastikan bahwa tidak ada satu pun anggota maupun pengurus Remaja Masjid Agung Sibolga yang terlibat dalam peristiwa pengeroyokan sebagaimana yang beredar di video dan informasi di masyarakat,” ujar Eki, dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Sosok Arjuna, Pemuda Aceh Dibunuh di Masjid Sibolga, Ingin Melaut Sebelum Disiksa Secara Keji

Kronologi Kejadian

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban, menjelaskan masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi keji tersebut.

Ia menguraikan, tersangka ZPA orang yang pertama kali melarang korban tidur di dalam Masjid Agung Sibolga.

Insiden terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekira pukul 03.30 WIB.

Korban Arjuna awalnya berniat beristirahat di dalam masjid

Namun, ZPA melarang korban untuk tidur di area tersebut.

 
"Beberapa saat kemudian, ZPA melihat korban tetap beristirahat di dalam masjid tanpa izinnya."

"Merasa tersinggung, ZPA kemudian memanggil empat orang lainnya," katanya AKP Rustam, dikutip dari Instagram @polressibolga_official.

Para tersangka kemudian memukuli korban di dalam masjid.

Korban juga diseret keluar dalam keadaan tak berdaya hingga kepala korban terbentur di anak tangga masjid

Tidak berhenti di situ, korban juga diinjak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku.

Akibatnya Arjuna mengalami luka parah di bagian kepala.

"Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi keji tersebut," tegas AKP Rustam.

Hingga akhirnya, kejadian ini diketahui oleh seorang marbot masjid Alwis Janasfin Pasaribu (23).

Ia curiga setelah melihat kerumunan warga di area parkir melalui Closed-Circuit Television (CCTV).

Singkat cerita, korban kemudian dibawa ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Takdir berkata lain, pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala.

Sementara nasib para tersangka sudah ditahan oleh Polres Sibolga.

Mereka dijerat pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian.

"Sementara itu tersangka SSJ dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," tandas AKP Rustam.

Baca juga: DEM Aceh Kritik Surat Menteri ESDM, Faizar: Kewenangan Migas Aceh Hak Konstitusional!

Baca juga: Beasiswa bagi Lulusan SMA untuk Bekerja di Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 12 Triliun

Baca juga: VIDEO - Tampang Pembunuh Musafir Aceh di Masjid Agung Sibolga saat Numpang Istirahat

Sudah tayang di TribunMedan

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved