Pemuda Aceh Tewas Dikeroyok di Sibolga

HDMI Minta Pengurus Masjid Belajar dari Kasus Sibolga, Tumad: Masjid Harus Ramah bagi Pengunjung

HDMI menyesalkan kematian Arjuna Tamaraya, mahasiswa asal Aceh, akibat pengeroyokan di Masjid Sibolga.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
MASJID RAMAH PENGUNJUNG - Ketua Himpunan Dai Muda Indonesia (PW HDMI) Aceh, Tuanku Muhammad meminta para pengurus masjid untuk belajar dari kasus di Masjid Agung Sibolga, dan membuat masjid ramah bagi semua pengunjung. 
Ringkasan Berita:
  • HDMI menyesalkan kematian Arjuna Tamaraya, mahasiswa asal Aceh, akibat pengeroyokan di Masjid Sibolga.
  • Ketua HDMI, Tuanku Muhammad, menekankan pentingnya masjid sebagai tempat ramah dan perlindungan bagi semua.
  • Ia mengajak pengurus masjid belajar dari kasus ini agar masjid kembali pada fungsi sosial dan kemanusiaannya.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Meninggalnya mahasiswa asal Simeulue, Aceh, Arjuna Tamaraya (21), setelah dianiaya oleh sejumlah orang di halaman Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) meninggalkan duka dan rasa prihatin seluruh Indonesia.

Peristiwa pengeroyokan terhadap pemuda berusia 21 tahun itu, terjadi pada Jumat (31/10/2025) dini hari sekira pukul 03.30 WIB.

Menanggapi kejadian memilukan ini, Tuanku Muhammad selaku Ketua Himpunan Dai Muda Aceh (PW HDMI) sangat menyesalkan seorang pemuda yang hanya ingin beristirahat sejenak di waktu malam harus kehilangan nyawanya di masjid akibat dikeroyok.

Padahal, masjid memiliki berbagai macam fungsi, baik sebagai tempat ibadah maupun untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.

Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat pendidikan, institusi sosial, pusat peradaban, hingga tempat perlindungan bagi kaum fakir.

Akan tetapi fungsi-fungsi tersebut kini banyak yang ditanggalkan dan masjid cenderung menjadi tempat yang ekslusif.

Baca juga: Sosok 5 Pembunuh Arjuna di Masjid Agung Sibolga, Korban Disiksa Secara Sadis, Difitnah Penjual Sate

Sehingga sudah berbeda jika dilihat dari kacamata sejarah penggunaan masjid pada masa Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya.

Terkait kejadian ini, Tuanku Muhammad mengapresiasi gerak cepat pihak Satreskrim Polres Sibolga yang telah bergerak cepat menangkap para pelaku pengeroyokan dan ke depan bisa diproses dengan seadil-adilnya.

Di samping itu, Tuanku Muhammad juga mengajak para pengurus masjid agar bisa belajar dari kasus ini untuk bagaimana mengelola masjidnya agar bisa ramah bagi siapapun pengunjung.

Terutama mereka-mereka yang sedang mengalami kesulitan dan butuh bantuan seperti hanya sekedar beristirahat.

"Kejadian memilukan ini cukup kali ini saja. Sangat memalukan jika masjid yang seharusnya menjadi tempat teraman, tapi malah menjadi tempat yang menakutkan hingga tempat jagal," ujar Tumad--sapaan akrab Tuanku Muhammad.

Baca juga: Anggota DPR Jamaluddin Geram Pengeroyokan Pemuda Simeulue di Masjid Sibolga: Negara tak Boleh Diam

Bahkan ketika musibah gempa dan tsunami di Aceh saja, masjid menjadi tempat berlindung dan bisa menyelamatkan banyak warga.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved