5 Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Manusia Pertama di Bumi Kekayaan Sekitar Rp 8.361 Triliun

Kenaikan kekayaan Zuckerberg didorong performa saham Meta yang stabil berkat pertumbuhan bisnis realitas virtual dan kecerdasan buatan.

Editor: Faisal Zamzami
Via Kompas.com
Forbes merilis daftar terbaru orang terkaya di dunia per November 2025. Elon Musk masih menempati posisi pertama dengan kekayaan mencapai 497 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8.250 triliun 

 

Ringkasan Berita:
  • Daftar miliarder terkaya di dunia kembali didominasi para petinggi raksasa teknologi.
  • Berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaires awal November 2025, lima besar orang terkaya di dunia seluruhnya berasal dari industri tersebut.
  • Di posisi puncak, Elon Musk masih mempertahankan gelarnya sebagai manusia terkaya di dunia.

 

SERAMBINEWS.COM – Daftar miliarder terkaya di dunia kembali didominasi para petinggi raksasa teknologi.

Berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaires awal November 2025, lima besar orang terkaya di dunia seluruhnya berasal dari industri tersebut.

Di posisi puncak, Elon Musk masih mempertahankan gelarnya sebagai manusia terkaya di dunia.

Kekayaan bos Tesla, SpaceX, XCorp, xAI, dan Neuralink itu mencapai 500,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8.361 triliun (naik 2,05 persen) dibanding periode sebelumnya.

Musk menjadi satu-satunya orang di dunia yang kekayaannya menembus 500 miliar dollar AS.

Nilai fantastis ini sebagian besar dipicu oleh kenaikan saham Tesla yang terus menguat sepanjang 2025.

Dalam setahun terakhir, saham produsen mobil listrik itu naik lebih dari 20 persen.

Di bawah Musk, ada pendiri sekaligus Chairman Oracle, Larry Ellison, yang berada di posisi kedua dengan kekayaan 306,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.120 triliun (naik 1,02 persen).

Rumahnya Diduga Dibakar, Hakim Khamozaro Tetap Pimpin Sidang Korupsi PUPR Sumut
Artikel Kompas.id 
 
Ellison menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di industri perangkat lunak enterprise, seiring meningkatnya permintaan layanan komputasi awan (cloud).

Urutan ketiga ditempati Jeff Bezos, pendiri Amazon, dengan kekayaan 259,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.338 triliun (naik 0,30 persen).

Sementara Larry Page, co-founder Google, menyusul di posisi keempat dengan harta 234,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 3.913 triliun (naik 2,29 persen).

Menutup lima besar, ada Mark Zuckerberg, CEO Meta, dengan kekayaan 218,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 3.644 triliun (naik 1,36 persen).

Kenaikan kekayaan Zuckerberg didorong performa saham Meta yang stabil berkat pertumbuhan bisnis realitas virtual dan kecerdasan buatan.

Berikut ini daftarnya:

1. Elon Musk 500,6 miliar dollar AS (naik 2,05 persen)

2. Larry Ellison (Oracle) 306,7 miliar dollar AS (naik 1,02 persen)

3. Jeff Bezos (Amazon) 259,6 miliar dollar AS (naik 0,30 persen)

4. Larry Page (Google) 234,4 miliar dollar AS (naik 2,29 persen)

5. Mark Zuckerberg (Meta) 218,2 miliar dollar AS (naik 1,36 persen)

Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes pada Pekan Pertama Oktober 2025

Elon Musk orang pertama di bumi kekayaan 500 miliar dollar

Awal bulan Oktober lalu, Musk resmi menjadi orang pertama di dunia dengan kekayaan mencapai 500 miliar dollar AS.

Pada 1 Oktober 2025, Forbes mencatat kekayaan Musk mencapai 500,1 miliar dollar AS.

Angka itu sempat turun tipis ke 499 miliar dollar AS saat sore hari di tanggal yang sama.

Saat itu, pundi-pundi Musk bertambah berkat saham Tesla yang meroket.

Dikutip dari BBC, Musk sendiri memegang lebih dari 12 persen saham Tesla. Pada 1 Oktober lalu, saham Tesla naik 3,3 persen pada penutupan perdagangan New York.

Kenaikan tersebut membuat kekayaannya bertambah 6 miliar dollar AS (sekitar Rp 99,7 triliun).

Hingga tahun ini, saham Tesla tercatat naik lebih dari 20 persen.

Kemudian selain menjadi orang nomor satu di Tesla, kekayaan Musk juga didapatkan dari jaringan bisnis lain miliknya, seperti perusahaan roket SpaceX, dan start-up kecerdasan buatan xAI yang dalam beberapa bulan terakhir valuasinya ikut meningkat.

Naiknya saham Tesla ini disebabkan oleh dukungan para investor. Mereka menyambut baik keputusan Musk yang kini lebih fokus untuk menggarap bisnis ketimbang politik.

Sebelumnya, bos Tesla tersebut sempat menuai banyak kritikan karena posisinya yang terlibat dalam lembaga pemerintahan presiden Donald Trump bernama Department of Government Efficiency (DOGE).

Secara fungsi, lembaga itu bertugas untuk memangkas pengeluaran pemerintah Amerika Serikat (AS) dan mengurangi lapangan pekerjaan.

Keterlibatan tersebut lantas yang membuat dirinya menjadi terlalu sibuk dengan urusan politik ketimbang bisnis.

Baca juga: Jadi Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Manusia Pertama dengan Kekayaan Rp 8.311 Triliun

Saat Elon Musk “Kuasai” Langit dengan 10.000 Satelit Starlink

 

Elon Musk, pemilik media sosial X sekaligus bos perusahaan eksplorasi luar angkasa SpaceX, kini “menguasai” langit dengan telah mengorbitkan total 10.000 satelit Starlink.

Bumi kini dikelilingi dengan satelit internet milik Elon Musk.

Untuk diketahui, Starlink merupakan anak perusahaan SpaceX milik Elon Musk yang menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi melalui jaringan satelit di orbit rendah bumi. Starlink diorbitkan lewat roket luar angkasa SpaceX.

Pada 20 Oktober kemarin, lewat akun X resmi perusahaan, SpaceX mengumumkan telah meluncurkan 56 satelit Starlink ke orbit rendah bumi dengan roket Falcon 9 yang lepas landas dari Florida dan California, dengan masing-masing roket membawa 28 satelit Starlink.

  
Dengan tambahan 56 satelit itu, total satelit Starlink yang mengudara di orbit rendah bumi kini berjumlah 10.000 satelit. Elon Musk mulai menjalankan proyek internet berbasis satelit Starlink pada 2018. Sejak dimulai, jumlah satelit Starlink terus bertambah secara agresif.

Jumlah satelit Starlink yang terus bertambah

Berdasarkan catatan kami, proyek ini dimulai pada 2018 dengan peluncuran dua satelit uji. Kemudian, pada 2019, jumlah satelit yang diorbitkan mengalami peningkatan signifikan dengan meluncurkan 60 satelit.

Elon Musk tampaknya memiliki ambisi besar untuk memenuhi langit dengan satelit Starlink.

Pada 2022, jumlah satelit Starlink yang mengorbit di orbit rendah bumi naik berkali-kali lipat dengan total 2.000 satelit.

Selanjutnya, pada 2024, bertepatan dengan masuknya layanan Starlink ke Indonesia, jumlah satelit yang mengorbit bertambah 3.000.

Dengan kata lain, Musk punya 5.000 satelit Starlink yang mengudara di orbit rendah bumi.

Pencapaian besar Musk dalam menambah jumlah satelit internet Starlink kembali dicatatkan pada tahun ini.

Sejak tahun kemarin hingga sekarang, Musk berarti telah melipatgandakan jumlah satelit Starlink, dari 5.000 satelit menjadi 10.000 satelit.

Dengan jumlah satelit yang dimiliki, Starlink mampu melayani pengguna di 150 negara.

Di Indonesia, Starlink mulai beroperasi pada 2024. Secara global, jumlah pengguna Starlink diklaim sudah mencapai lebih dari tujuh juta pengguna, dikutip dari laman resmi Starlink.

Satelit Starlink “menguasai” langit

Dengan capaian jumlah satelit saat ini, Musk dengan proyek Starlink miliknya bisa dibilang sebagai “penguasa” langit.

Starlink belum memiliki pesaing berat di industri internet satelit. Pesaing terdekatnya adalah Project Kuiper dari Amazon.

Akan tetapi, Project Kuiper baru dimulai tahun ini dan direncanakan baru akan meluncurkan sekitar 3.000 satelit ke orbit bumi rendah.

Langkah agresif Musk yang terus menambah jumlah satelit Starlink di orbit rendah bumi ini sempat memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan lembaga antariksa. Satelit Starlink dinilai berpotensi meningkatkan jumlah sampah antariksa.

Tidak semua satelit yang telah diluncurkan SpaceX masih aktif. Dengan masa pakai sekitar lima tahun, sebagian satelit telah dinonaktifkan dan dilepaskan dari orbit secara terkendali agar terbakar di atmosfer Bumi.

Saat ini, sekitar 8.600 satelit Starlink dilaporkan masih berada di orbit dan aktif mendukung layanan internet global perusahaan, sebagaimana dilansir dari Mashable.

Kekhawatiran terkait jumlah sampah antariksa tidak menyurutkan Musk menambah jumlah satelit Starlink.

Bahkan, ambisi Musk itu mendapat restu dari otoritas Amerika Serikat.

Starlink telah mendapatkan izin dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS untuk meluncurkan hingga 12.000 satelit dan berencana menambah 30.000 lagi di masa depan.

 

Baca juga: Baitul Mal Abdya Dorong Bank Aceh Syariah Tambah Fitur Pembayaran Zakat untuk 23 Kabupaten/Kota

Baca juga: Fadli Zon Bantah Soeharto Terlibat Peristiwa 1965, Mana Buktinya?

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved