Ledakan di SMAN 72

Sosok Alexandre Bissonnette, Nama yang Tertulis di Senjata Api Lokasi Ledakan SMAN 72 Jakarta

Senjata api jenis SS2 adalah senapan serbu buatan PT Pindad merupakan generasi kedua penerus SS1, menggunakan kaliber 5,56x45 mm NATO.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
LEDAKAN - Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading,Jakarta Utara, Jumat(7/11/2025). Ditemukan senjata jenis SS2-V4. 
Ringkasan Berita:
  • Di lokasi kejadian juga ditemukan senjata api jenis SS2-V4 dan pistol jenis revolver.
  • Ada tulisan 'Welcome To Hell' di senjata api jenis SS2-V4 tersebut.
  • Senjata api jenis SS2 adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang merupakan generasi kedua penerus SS1, menggunakan kaliber 5,56x45 mm NATO.

 

SERAMBINEWS.COM - Ledakan terjadi di masjid SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jumat(7/11/2025) siang. 

Saksi menyebut ada orang tidak dikenal masuk saat khatib berkhutbah.

Di lokasi kejadian juga ditemukan senjata api jenis SS2-V4 dan pistol jenis revolver.

Ada tulisan 'Welcome To Hell' di senjata api jenis SS2-V4 tersebut.

Senjata api jenis SS2 adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang merupakan generasi kedua penerus SS1, menggunakan kaliber 5,56x45 mm NATO.

Senapan ini memiliki desain yang lebih ergonomis dan akurasi yang lebih baik, serta tersedia dalam berbagai varian seperti SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4, dan SS2-V5, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda untuk berbagai medan pertempuran.

Selain itu, ada nama Alexandre Bissonnette yang tertulis di senjata tersebut.

Sosok Alexandre Bissonnette adalah tokoh pelaku aksi teror penembakan terhadap sebuah masjid di Kanada.

Adapun nama Alexandre Bissonnette tercantum pada senjata laras panjang yang ditemukan, bersama tulisan 'Welcome To Hell' dan nama pelaku penembakan di masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant.

Senjata tersebut ditemukan tergeletak di dekat salah satu korban yang terkapar, memicu pertanyaan publik soal keterkaitannya dengan insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan pihaknya masih mendalami jenis dan asal senjata tersebut.

“Kita belum bisa memastikan rakitan atau pabrikan, tapi benar ada benda seperti senjata,” ujar Budi, kepada wartawan, Jumat.

Dari gambar yang beredar di media sosial, tampak dua benda mirip senjata laras panjang dan laras pendek berwarna hitam tergeletak di lantai.

Di dekatnya juga terlihat pelindung tubuh (body protector), yang menambah spekulasi publik soal kemungkinan keterlibatan pelaku bersenjata.

Sementara itu, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Lodewijk F. Paulus menyatakan bahwa benda tersebut bukan senjata api sungguhan.

“Setelah kami cek, itu senjata mainan,” kata Lodewijk saat meninjau lokasi, Jumat.

Mencuatnya nama Alexandre Bissonnette dan Brenton Tarrant memicu ingatan publik terhadap peristiwa penyerangan mematikan di masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.

Alexandre Bissonnette menyerang masjid di Kanada, sedangkan Brenton Tarrant di Selandia Baru.

Sementara, ledakan di SMAN 72 Jakarta juga terjadi di sekitar masjid.

Baca juga: Fakta-fakta Ledakan di SMAN 72: Korban 55 Orang, Pernyataan TNI AL hingga Ada Senpi Laras Panjang

Muncul pertanyaan, apakah insiden ledakan di sekolah ini terinspirasi aksi terorisme global?

Sosok Alexandre Bissonette dan Kasusnya

 
Alexandre Bissonnette merupakan pelaku dalam peristiwa yang dikenal sebagai The Quebec City mosque shooting atau penembakan di masjid Kota Quebec.

Peristiwa penembakan ini terjadi pada malam hari, 29 Januari 2017 silam.

Dalam peristiwa itu, Bissonnette yang berusia 27 tahun menembaki orang-orang yang baru saja melaksanakan ibadah shalat di Islamic Cultural Centre of Quebec City, sebuah masjid yang terletak di kawasan Sainte-Foy, di Quebec, Kanada.

Akibat serangan ini, enam jamaah tewas dan lima lainnya luka parah setelah shalat Isya

Bissonnette memasuki ruang shalat sesaat sebelum pukul 20.00 waktu setempat, dan melepaskan tembakan selama sekitar dua menit dengan pistol semi-otomatis Glock 17 Gen 4 9mm.

Setelah berhasil diringkus polisi enam mil dari TKP (tempat kejadian perkara), terungkap bahwa Bissonnette merupakan seorang pendukung supremasi kulit putih (keyakinan bahwa orang kulit putih lebih unggul/superior daripada orang dengan warna kulit putih lainnya).

Selain itu, ia diketahui menentang imigrasi Muslim tetapi tidak berafiliasi dengan kelompok mana pun.

Dikutip dari The Guardian, Bissonnette mengatakan kepada polisi, motif di balik aksi penembakannya adalah pesan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang menyambut para pengungsi menyusul larangan perjalanan Donald Trump di tujuh negara mayoritas Muslim.

Ia mengaku ketakutan, dirinya dan keluarganya akan semakin terancam jika semakin banyak pengungsi yang datang ke Kanada.

Pada Maret 2018, Alexandre Bissonnette dinyatakan bersalah atas enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan menghadapi hukuman penjara hingga 150 tahun.

Lalu, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2019 tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 40 tahun. 

Namun, pada 2020, hukuman Bissonnette dikurangi menjadi 25 tahun penjara setelah Pengadilan Kanada memutuskan bahwa tidak konstitusional baginya untuk menjalani hukuman seumur hidup berturut-turut.

Dikutip dari artikel BBC yang dirilis pada 31 Januari 2017, Alexandre Bissonnette menempuh studi ilmu politik dan antropologi di Laval University, yang kampusnya juga dekat dengan Islamic Cultural Centre of Quebec City.

Ia dikenal gemar bermain video game, seorang musisi yang kompeten, dan aktif di klub catur universitas tersebut.

Sejumlah orang yang mengenalnya di universitas maupun di tempat kerja menggambarkan Alexandre Bissonnette sebagai sosok tertutup, dan pemalu.

Peristiwa penyerangan yang dilakukan Bissonnette pun mengindikasikan Islamofobia (ketakutan, prasangka, dan kebencian terhadap Islam dan umat Islam) yang eksis di Kanada, sebuah negara yang justru dikenal dengan keberagaman dan keramahannya terhadap pengungsi.

Baca juga: VIDEO Tiga Ledakan Terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta Saat Siswa Sedang Salat Jumat

Jumlah Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat 55 Orang, 1 Orang Dioperasi

 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih berjumlah 55 orang.

Pramono menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar.

"Beberapa korban saya ngobrol, tapi terus terang yang saya ajak ngobrol semuanya dalam keadaan sadar. Jumlah korban ada 55," kata Pramono di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Meski begitu, dia menyebut ada satu korban yang hendak dioperasi.

"Ada satu yang lagi mau dioperasi," ucap Sekretaris Kabinet Indonesia era Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Dia memastikan pengobatan seluruh korban ledakan akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta.

"Dalam keadaan yang seperti ini pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI," kata Pramono.

 
Dia mengaku telah meminta Dinkes DKI Jakarta dan Wali Kota mendata identitas para korban. Pramono juga mengaku bersedih atas peristiwa ini. 

"Hari ini terus terang Pemerintah DKI Jakarta Sungguh sangat berduka dengan kejadian Yang terjadi di SMAN 72 Ketika salat Jumat sedang berlangsung," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Baca juga: Ledakan Tabung Gas Renggut 2 Nyawa di Aceh Barat, Tubuh Korban Tak Utuh Lagi

Densus 88 Turun

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah melakukan pendalaman terkait adanya unsur terorisme ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana kepada wartawan.

"Hingga saat ini Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak," ucapnya.

AKBP Mayndra belum mengungkap lebih jauh informasi dari pendalaman yang sedang berlangsung.

Tim Gegana Korps Brimob Polri sebelumnya telah diterjunkan ke lokasi ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta.

Tim penjinak bahan peledak itu tiba di lokasi sekitar pukul 13.35 WIB untuk melakukan penyisiran dan pemeriksaan di sekitar area masjid.

Ledakan tersebut mengakibatkan sekitar 20 orang mengalami luka-luka. 15 orang diantaranya adalah siswa SMAN 72 dan sisanya staf sekolah.

Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Iya benar ada ledakan, korban dibawa ke rumah sakit. Ini masih didalami sumber ledakan," ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025).

Aparat gabungan turun ke lapangan untuk melakukan pendalaman cek TKP.

"Masih didalami lagi sisir sama gegana, ada SOP khusus kita belum tahu asal muasal ledakan dari apa," tukasnya.

Adapun TKP dalam kondisi steril sejumlah aparat gabungan tengah melakukan penyelidikan.

 

Baca juga: Simpan Sabu di Dalam Celana Dalam, Kurir Narkoba Asal Sumut di Bekuk Satresnarkoba Polres Abdya

Baca juga: VIDEO - Polisi Aceh Singkil Berhasil Bekuk Kurir Sabu Ekstasi! Pelaku Mahasiswa?

Baca juga: M Ikram Mullah dan Puan Rizkya Akila Duta Wisata Lhokseumawe 2025

Sumber: Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved