Pria ODGJ Bacok Belasan Warga Purwakarta, Korban Ada Anak-anak dan Lansia
Dari 13 korban, 5 di antaranya mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis di rumah sakit.
Petugas Puskesmas Maniis, Gani, mengatakan, pihaknya menerima empat korban luka bacok pada laporan pertama, dua di antaranya luka berat di kepala.
Tak lama setelah itu, korban lain berdatangan.
"Total yang luka parah itu ada lima. Satu anak kecil dirujuk ke RSUD Cianjur," ujar Gani.
"Ada yang lagi naik motor (diserang), ada yang lagi di saung, itu dibacok," katanya menambahkan.
Total 13 warga menjadi korban, mulai dari luka ringan hingga berat. Korban mengalami luka di kepala, leher, tangan, dan bahu.
Menurut Gani, kondisi korban paling berat kini menunggu hasil rontgen dan observasi kemungkinan retak tulang hingga kerusakan pembuluh darah.
Berdasarkan keterangan petugas medis dan warga, pelaku merupakan pasien gangguan jiwa yang sudah lama ditangani dan rutin berobat.
"Dia pasien ODGJ, langganan ke rumah sakit jiwa. Sudah sering ditangani, obat juga rutin dikasih. Tapi memang sering kambuh," kata Gani.
"Informasinya dia bawa sendiri (golok). Orangtuanya sering ke kebun, sering ambil kayu bakar. Senjata itu memang dari rumah," katanya.
Setelah menyerang warga, pelaku sempat kabur dan dikejar warga sekitar sebelum akhirnya ditangkap.
Baca juga: Motif Ali Aniaya ODGJ Hingga Tewas di Kendal, Emosi Dipukul Korban hingga Sering BAB di Depan Rumah
Pelaku Alami Gangguan Jiwa Sejak Dicerai Istri
Pria berinisial DS (28), yang membacok belasan warga sudah mengalami gangguan jiwa sejak diceraikan istri.
"Dari kecil mah normal, enggak gangguan jiwa. Dia mulai stres gara-gara dicerai istrinya. Depresi," ujar Chedin, perangkat Desa Cirama Hilir, mengisahkan asal mula gangguan kejiwaan yang dialami DS.
Chedin menyebut kondisi kejiwaan Deni baru berubah sekitar lima tahun lalu, setelah rumah tangganya berakhir.
"Sejak itu pikirannya kacau. Depresi karena cerai. Keluarga sudah berusaha bawa berobat ke RSJ Cisarua, obatnya juga rutin dikasih," ujar Chedin kepada Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih, Senin (17/11/2025).
Meski sudah menjalani pengobatan, Deni kerap kambuh. Hingga Minggu (16/11) sore itu, ia tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga yang ditemuinya di jalan menggunakan golok.
Chedin menegaskan, keluarga pelaku sudah lama berupaya merawat kondisi kejiwaan Deni, termasuk memberi obat secara rutin sesuai anjuran medis.
| Operasi Zebra Seulawah 2025 di Pidie Jaya Dimulai, Ini Sasaran Razia |
|
|---|
| 30 Guru Madrasah di Pidie Jaya Ikut Pelatihan Meningkatkan Kompetensi Pedagogik |
|
|---|
| Fakta Baru Sri Yuliana Penculik Bilqis di Makassar, Pernah Jual 3 Anak Kandung Rp300 Ribu |
|
|---|
| Fenomena Ani-Ani dan Sugar Daddy: dr Boyke Ungkap 5 Alasan Kenapa Pria Paruh Baya Justru Makin Ganas |
|
|---|
| Pembunuh Bonio Raja Gadja Mahasiswa Universitas Medan Area Ditangkap, Pelaku Bawa Kabur Motor Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Sejumlah-korban-pembacokan-diduga-oleh-ODGJ-di-Kabupaten-Purwakarta.jpg)