Rasnal dan Abdul Muis, Dua Guru Luwu Utara Disambut Haru Ribuan Guru Usai Direhabilitasi Prabowo

 Ya, perjuangan itu membuahkan hasil setelah keduanya mendapatkan rehabilitasi dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

|
Editor: Faisal Zamzami
MUH. AMRAN AMIR
Dua guru di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang sebelumnya diberhentikan sebagai ASN dan kemudian mendapatkan rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto, akhirnya kembali ke kampung halaman dan siap kembali mengabdi sebagai pendidik. Keduanya, Rasnal dan Abdul Muis, tiba di Luwu Utara pada Selasa (18/11/2025) siang. Mereka didampingi Ketua PGRI, Ketua Komite Sekolah, serta pengurus PGRI dari Kabupaten Luwu dan Kota Palopo. 

Keputusan itu juga disepakati para orang tua siswa. Namun, kemudian muncul laporan dugaan pungli dari salah satu LSM, sehingga menyeret mantan Kepala SMAN 1 Luwu Utara, Rasnal, dan Bendahara Komite, Abdul Muis.

Akibat proses hukum tersebut, mereka pernah ditahan di Rutan Masamba dan menerima Surat Keputusan Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) dari Gubernur Sulsel.


Perjalanan panjang kasus PTDH dua guru ini menyita perhatian publik sejak beberapa bulan terakhir.

Aksi solidaritas PGRI, unjuk rasa di berbagai titik, hingga upaya menghadap Presiden RI menjadi rangkaian yang mendampingi upaya pemulihan Muis dan Rasnal.

“Awalnya kita meminta grasi, tapi kita diberikan rehabilitasi. Ini lebih dari yang kami minta. Ini pencapaian yang luar biasa,” ucap Muis.

Menurut Muis, keputusan rehabilitasi yang datang dari Presiden Prabowo bukan hal yang sederhana. Ia menilai keputusan itu adalah bentuk keberpihakan pemimpin terhadap rakyat kecil yang selama ini sering berhadapan dengan ketidakadilan struktural.

“Keputusan sebesar ini hanya mungkin dikeluarkan oleh pemimpin yang pro kepada orang-orang kecil. Terima kasih kepada Ayahanda Presiden Prabowo Subianto,” ucapnya, disambut koor “Amin” dari para guru.

Dengan nada yang bercampur tawa kecil, ia menyebut bahwa keputusan PTDH justru membawanya ke jalan yang tak pernah ia bayangkan.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan yang menandatangani SK pencabutan PTDH. “PTDH ini yang membuat kami bisa bertemu dengan Bapak Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Tak hanya pemerintah pusat dan provinsi, Muis juga menyampaikan apresiasi besar kepada Bupati Luwu Utara, Andi Rahim dan keluarga besar PGRI.

Menurutnya, dukungan mereka membuat isu ini merambat hingga menjadi sorotan nasional.

Aksi-aksi PGRI dari long march, doa bersama, hingga pendampingan advokasi menjadi titik balik yang memastikan suara mereka didengar.

“Support Bupati kepada teman-teman PGRI, terutama dalam aksi solidaritas, menjadi pemicu sehingga masalah ini viral di seluruh Nusantara,” tuturnya.

Ketika menceritakan momen bertemu Presiden Prabowo, Abdul Muis sempat terdiam cukup lama. Ia menarik napas panjang.

“Tentang bertemu dengan Presiden… tidak cukup kata-kataku untuk membahasakan itu. Begitu indahnya ini hidup,” ujarnya pelan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved