Tangis Istri Reza Fahlevi, Ceritakan Detik-detik Suaminya Tewas Disiksa Pelaku, Dituduh Curi Uang
Salah seorang korban tewas bernama Reza Fahlevi (30), warga Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Ringkasan Berita:
- Salah seorang korban tewas bernama Reza Fahlevi (30), warga Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
- Kematian secara tragis Reza Fahlevi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan
- Reza Fahlevi meninggalkan seorang istri bernama Adiba Asma (29) dan 4 orang anak.
SERAMBINEWS.COM - Dua warga di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tewas usai diduga dikeroyok sejumlah orang.
Kedua korban tewas usai dijemput sejumlah orang dari rumah, lalu dianiaya.
Saat ini, petugas kepolisian telah menangkap enam pelaku.
Salah seorang korban tewas bernama Reza Fahlevi (30), warga Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Kematian secara tragis Reza Fahlevi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Reza Fahlevi meninggalkan seorang istri bernama Adiba Asma (29) dan 4 orang anak.
Anak pertama mereka berusia 12 tahun, kedua 8 tahun, ketiga 4 tahun dan anak keempat berusia 2 tahun.
Sebelumnya, sejumlah orang menangisi kepergian Reza Fahlevi.
Jenazah Reza diletakkan di ruang tamu dengan ditutup sarung.
Isak tangis istri dan anak korban pun pecah.
Baca juga: 2 Warga Pancur Batu Deli Serdang Tewas Dikeroyok Usai Dijemput dari Rumah, 6 Pelaku Ditangkap
Cerita Sang Istri Detik-Detik Korban Dijemput Pelaku
Sambil menahan air matanya, Adiba menceritakan bagaimana suaminya dijemput sejumlah orang, lalu ditemukan tewas.
Pada Sabtu pagi, sekira pukul 06:00 WIB, sejumlah orang datang ke tempat tinggal mereka memanggil suaminya yang sedang tertidur.
Setelah suaminya keluar, langsung dijemput, disuruh naik ke atas sepeda motor pelaku duduk di tengah, berboncengan tiga.
Karena panik, Adiba sempat berusaha mengejarnya, namun gagal.
Sang suami dan pelaku begitu cepat menghilang dari pandangannya.
Namun yang ia ingat, pelaku sempat bilang tak akan menyakiti suaminya.
Pernyataan pelaku juga didengar mertuanya, atau ibu Reza Fahlevi yang tinggal serumah.
Begitu juga Reza, sempat bilang ke pelaku kalau dirinya tak bersalah dan minta jangan disakiti.
"Tersangka tersebut sudah menaikkan suami saya di atas kereta dan dijepit, satu di depan, satu di belakang. Lalu yang kedua, ada 2 orang di depan, di belakangnya orang itu, lalu pergi begitu saja,"kata Adiba Asma, Sabtu (21/11/2025).
Merasa cemas, Adiba dan ibu mertuanya pergi ke rumah tetangga meminjam sepeda motor untuk mencari suaminya.
Pertama-tama, ia mendatangi rumah yang menjemput suaminya, namun tak ketemu.
Selanjutnya, ia melapor ke kepala dusun (Kadus) dan kakak iparnya mengenai suaminya dijemput paksa dari rumah.
Kurang lebih 2 jam kemudian, Adiba mendapat kabar dari kepala dusun (Kadus) kalau suaminya, Reza Fahlevi sudah ditemukan.
Tetapi, kondisi Reza memprihatinkan, sudah berada di rumah sakit penuh luka dan kemungkinan hidup sangat kecil.
"Setelah itu, saya enggak tahu apa-apa lagi. Dan itu dapat kabar setelah 1 jam atau 2 jam kemudian, baru Kadus tersebut menelepon saya bahwasannya suami saya sudah di rumah sakit, dan sudah keadaannya tidak memungkinkan lagi."
Beberapa saat kemudian, suaminya pun dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.
Adapun luka yang diketahui Adiba mulai dari luka lebam, luka tusuk dan luka sayatan.
Baca juga: Sosok Arjuna, Pemuda Aceh Dibunuh di Masjid Sibolga, Ingin Melaut Sebelum Disiksa Secara Keji
Korban Dituduh Curi Uang Rp 2,3 Juta
Menurut Adiba, suaminya dijemput paksa, disiksa hingga tewas karena dituduh mencuri.
Penyiksaan berlangsung di perkebunan singkong.
Bukan cuma Reza, korban lainnya bernama Jakup dituduh mencuri di rumah orang tua salah satu pelaku, mengambil uang Rp 2,3 juta dan handphone.
Menurut Diba, suaminya tak terlibat sama sekali dengan pencurian.
"Difitnah soal bongkar rumah, ikut nyuri gitu. Katanya mencuri uang di dalam rumah itu ada uangnya sekitar Rp2.300.000 sama handphone. Iya rumah pelaku."
Sosok Reza Fahlevi
Adiba dan Reza sudah menikah kurang lebih selama 12 tahun, dan dikaruniai 4 orang anak.
Anak pertama mereka berusia 12 tahun, kedua 8 tahun, ketiga 4 tahun dan anak keempat berusia 2 tahun.
Sebagai kepala keluarga, Reza Fahlevi bekerja di salah satu kafe sebagai juru masak.
Kemudian Adiba, juga bekerja sebagai juru masak di salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Enam hari sejam kematian Reza, Adiba tak bisa berlapang dada mengingat kepergian suaminya begitu tragis.
Kini ia harus bekerja keras menghidupi empat anaknya sebagai orang tua tunggal.
Minta Semua Pelaku Diproses
Meskipun sudah ada 6 orang terduga pelaku diamankan, ia meminta terduga pelaku lainnya yang terlibat ditangkap.
Mereka yang sudah merenggut nyawa suaminya diminta dihukum seberat-beratnya.
"Harapan saya ke depan, saya bisa menjalani hidup saya, mengurus anak-anak saya, dan bagi pelaku-pelaku tersebut, dihukum yang seberat-beratnya,"pintanya.
"Kasihan nengok anak yang ditinggalkan ya, ada 4 orang perempuan semua. Itu harapan saya, saya bisa lebih kuat. Saya tulang punggung untuk anak-anak saya sekarang,"tutupnya.
Baca juga: Disiksa dan Disiram Air Mendidih, WNI di Malaysia Nekat Turuni Pipa dari Lantai 29
Polisi: Pelaku Sudah Ditangkap
Kapolsek Pancur Batu, Kompol Djanuarsa, mengaku telah mendapati informasi tersebut.
Djanuarsa menyebutkan bahwa dalam insiden itu, ada dua orang yang meninggal akibat dianiaya.
"Ada dua orang yang meninggal dunia. Untuk lebih lanjut bisa ditanyakan ke Polrestabes karena ditangani di sana," ujar Djanuarsa singkat kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengatakan bahwa polisi telah memproses laporan dari keluarga korban.
Sejauh ini, ada enam orang pelaku yang telah ditangkap.
"Sedang kami tangani perkaranya. Ada enam orang yang ditangkap. Untuk sebabnya masih didalami," ujar Bayu saat diwawancarai di Desa Marindal II.
Namun demikian, ia belum menjelaskan motif penganiayaan hingga 2 orang tewas.
Berdasarkan informasi yang didapatnya, ada dugaan pencurian yang dituduhkan ke korban.
"Sudah kita tangani, tindaklanjuti dan sudah kita tahan 6 orang. Informasinya ada sesuatu sebabnya,"kata AKBP Bayu Putro Wijayanto, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Tiga Tim Unimal Meriahkan Kegiatan KMI Expo di Universitas Tidar, Magelang
Baca juga: Tim Pemenangan Prabowo Minta Presiden Tambah Transportasi Laut dan Udara ke Simeulue Aceh
Baca juga: 18 Korban Longsor di Banjarnegara Belum Ditemukan, 10 Orang Meninggal, 934 Jiwa Mengungsi
Sudah tayang di TribunMedan
| 18 Korban Longsor di Banjarnegara Belum Ditemukan, 10 Orang Meninggal, 934 Jiwa Mengungsi |
|
|---|
| Bejat! Ayah di Gayo Lues Rudapaksa Anak Kandung Hingga Hamil, Dinodai 3 Kali dalam Seminggu |
|
|---|
| Detik-detik Iwan Bunuh Sayidatul Fitriyah Guru PPPK di OKU, Tangan dan Kaki Diikat, Ini Motifnya |
|
|---|
| Peran 4 Pembakar Rumah Hakim PN Medan Khamozaro Waruwu, Diotaki Mantan Sopir, Motif Sakit Hati |
|
|---|
| Pesta Miras Berujung Maut, Pemuda Banjarmasin Tewas Dibalok Teman, Pelaku Ditangkap saat Kabur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Adiba-Asma-29-istri-Reza-Fahlevi-warga-Desa-Namo-Bintang-Kecamatan-Pancur-Batu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.