Jenazah Balita Korban Longsor Cilacap Ditemukan, Tersisa 2 Lagi, Berikut Nama 23 Orang Meninggal
Dengan penemuan ini, tersisa dua korban yang belum ditemukan: Maysarah Salsabila (14) dan Vani Hayati (12)
Ringkasan Berita:
- Memasuki operasi pencarian hari kesembilan, tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, dalam kondisi meninggal dunia.
- Korban atas nama Fatin Ayu Rengganis (3), warga Dusun Tarukahan, ditemukan di perbatasan worksite B1 dan B2, sekitar 10 meter dari lokasi awal rumahnya.
- Dengan penemuan ini, tersisa dua korban yang belum ditemukan: Maysarah Salsabila (14) dari Dusun Cibuyut dan Vani Hayati (12) dari Dusun Tarukahan.
SERAMBINEWS.COM, CILACAP – Memasuki operasi pencarian hari kesembilan, tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, dalam kondisi meninggal dunia.
Korban atas nama Fatin Ayu Rengganis (3), warga Dusun Tarukahan, ditemukan di perbatasan worksite B1 dan B2, sekitar 10 meter dari lokasi awal rumahnya.
“Korban ditemukan pukul 15.52, kemudian dievakuasi ke RSUD Majenang,” kata Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, Jumat (21/11/2025) petang.
Dengan penemuan ini, tersisa dua korban yang belum ditemukan: Maysarah Salsabila (14) dari Dusun Cibuyut dan Vani Hayati (12) dari Dusun Tarukahan.
Pencarian Dimaksimalkan hingga Malam
Abdullah mengatakan operasi pencarian akan terus dioptimalkan selama cuaca memungkinkan.
“Kami telah melaksanakan operasi SAR sejak pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan, karena kami akan memaksimalkan pencarian hingga malam hari apabila tidak hujan,” ujarnya.
Tim SAR kini mengejar waktu karena rencana operasi pencarian berakhir Sabtu (22/11/2025).
Tantangan Berbeda di Dua Worksite
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan perbedaan tantangan di setiap area pencarian.
“Di worksite A1 kami terus melakukan upaya menggunakan alkon karena sampai saat ini alat berat tidak bisa masuk ke lokasi,” ungkap Priyo.
Sementara itu, di worksite B1 kondisi tanah masih labil.
Lima alat berat yang diturunkan ke lokasi harus diberi landasan batang pohon berukuran besar agar dapat beroperasi.
Dengan penemuan ini, total korban meninggal dunia akibat longsor Majenang bertambah menjadi 21 orang.
Sementara 2 korban lainnya masih dalam proses pencarian.
Baca juga: 2 Korban Longsor Cilacap Kembali Ditemukan Hari Ini, Sisa Tiga Lagi, Ini Daftar 20 Korban Meninggal
Daftar 21 Korban yang Sudah Ditemukan
Hari pertama dan kedua:
1. Julia Lestari (20), warga Dusun Tarukahan.
2. Maya Dwi Lestari (15), warga Dusun Tarukahan.
3. Wahyuni (45), warga Dusun Tarukahan.
Hari Ketiga:
4. Nur Isnaeni (30), warga Dusun Cibuyut.
5. Muhamad Hafiz (6), warga Dusun Cibuyut.
6. Asmanto (74), warga Dusun Cibuyut.
7. Febriansyah (5), warga Dusun Cibuyut.
8. Rizky Pratama Ramadhan (9), warga Dusun Cibuyut.
9. Dani Setiawan (29), warga Dusun Cibuyut.
10. Rusyanto (75), warga Dusun Cibuyut.
11. Satini (28), warga Dusun Cibuyut.
Hari Keempat:
12. Kasrinah (47), warga Dusun Cibuyut.
13. Diah Ramadani, warga Dusun Cibuyut.
Hari Kelima:
14. Nilna Nur Fauziah (9), warga Dusun Cibuyut.
15. Wafik Nur Aini Zahra (15), warga Dusun Cibuyut.
16. Cahyanto (57), warga Dusun Cibuyut.
Hari Keenam:
17. Arumi Purnamasari (4) yang berhasil dievakuasi pukul 15.03 WIB.
18. Lilis Safiitri (39), yang terevakuasi pada pukul 16.12 WIB.
Hari Ketujuh:
19. Nina Puspita (44), warga Dusun Tarukahan.
20 Januar Kian Abdilah (15), warga Dusun Tarukahan.
Hari Kesembilan
21. Fatin Ayu Rengganis (3), warga Dusun Tarukahan
Dua Korban yang Belum Ditemukan
22. Maysarah Salsabila (14) dari Dusun Cibuyut
23. Vani Hayati (12) dari Dusun Tarukahan.
Baca juga: 5 Korban Longsor Cilacap Masih Tertimbun, Jasad Ibu dan Anak Ditemukan, 18 Jenazah Sudah Dievakuasi
196 KK Pengungsi Longsor Cilacap Akan Direlokasi, Hunian Sementara Disiapkan
Penanganan pengungsi pascalongsor di Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai memasuki tahap relokasi. Hunian sementara (huntara) akan dibangun dalam waktu 1-2 hari ke depan.
Sebanyak 196 kepala keluarga terdampak akan dipindahkan dari lokasi pengungsian menuju hunian sementara yang sedang disiapkan pemerintah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan lahan relokasi telah tersedia dan kini dalam proses pematangan.
Pembangunan hunian sementara direncanakan mulai dalam 1–2 hari ke depan.
"Lahannya sudah disiapkan oleh pemerintah daerah dan sekarang sedang proses pematangan lahan. Dalam satu sampai dua hari ini kita akan bangun hunian sementara," jelasnya saat kegiatan tanam pohon di Kabupaten Wonosobo pada Jumat (21/11/2025).
Ia menegaskan, pemindahan pengungsi dilakukan untuk memastikan keselamatan warga karena wilayah terdampak masih memiliki potensi bencana susulan.
Selain itu, hunian sementara akan menjadi tempat tinggal warga hingga penataan pemukiman baru di lokasi relokasi selesai.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipindahkan ke hunian sementara," kata Kepala BNPB ini.
Suharyanto memastikan bantuan logistik dan layanan dasar bagi warga terdampak bencana terpenuhi.
Fasilitas seperti tenda, makanan, layanan kesehatan, dan kebutuhan harian disalurkan melalui kementerian, pemerintah daerah, serta dukungan masyarakat.
"Logistik, makanan, pelayanan, tenda, dan kebutuhan dasar masyarakat semuanya terpenuhi. Bahkan mungkin berlimpah, itu biasa," ujarnya.
Tingginya Bantuan Jangan Sampai Lengah
Namun ia mengingatkan bahwa tingginya bantuan di masa awal tanggap darurat tidak boleh membuat pemerintah lengah.
Menurutnya, penanganan harus dipastikan berlanjut dalam jangka menengah hingga pemulihan.
"Seminggu dua minggu biasanya banyak bantuan, tapi kita harus main panjang. Setelah satu bulan, dua bulan ke depan tetap menjadi perhatian pemerintah," tegasnya.
BNPB bekerja bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan kementerian terkait dalam percepatan relokasi dan pemulihan.
Suharyanto menyebut koordinasi lintas instansi semakin solid dalam penanganan pascabencana.
"Setelah terjadi bencana, proses tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi kita semakin baik karena semua unsur bersatu padu," katanya.
Baca juga: VIDEO Lantik Ratusan Keuchik di Aceh Besar, Berikut Pesan Syeh Muharram
Baca juga: Mahasiswa Teknik Lingkungan USM Pelajari Pengelolaan Limbah B3 di Rumah Sakit Hermina Aceh
Sumber: Kompas.com
| Tangis Istri Reza Fahlevi, Ceritakan Detik-detik Suaminya Tewas Disiksa Pelaku, Dituduh Curi Uang |
|
|---|
| 18 Korban Longsor di Banjarnegara Belum Ditemukan, 10 Orang Meninggal, 934 Jiwa Mengungsi |
|
|---|
| Bejat! Ayah di Gayo Lues Rudapaksa Anak Kandung Hingga Hamil, Dinodai 3 Kali dalam Seminggu |
|
|---|
| Detik-detik Iwan Bunuh Sayidatul Fitriyah Guru PPPK di OKU, Tangan dan Kaki Diikat, Ini Motifnya |
|
|---|
| Pesta Miras Berujung Maut, Pemuda Banjarmasin Tewas Dibalok Teman, Pelaku Ditangkap saat Kabur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Evakuasi-korban-meninggal-Fatin-Ayu-Rengganis-3-akibat-longsor-di-Cilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.