KUPI BEUNGOH
Aceh Sudah Saatnya Mandiri Energi Listrik
mengapa Aceh yang kaya potensi energi justru masih tergantung pasokan listrik dari luar daerah?
Ketiga, dampak lingkungan. Energi terbarukan akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Dengan demikian, Aceh ikut berkontribusi pada agenda global mengurangi emisi karbon.
Kemandirian energi listrik bukan sekadar wacana, melainkan sebuah keniscayaan.
Untuk itu diperlukan langkah konkret:
1. Peta Jalan Energi Aceh
Pemerintah Aceh harus menyusun road map energi berjangka 20-30 tahun. Peta jalan ini mencakup target bauran energi, wilayah prioritas, hingga skema investasi.
2. Pemanfaatan Dana Otsus dan APBA
Dana Otsus harus diarahkan tidak hanya untuk infrastruktur jangka pendek, melainkan investasi strategis di sektor energi. Ini akan menjadi warisan jangka panjang bagi generasi Aceh mendatang.
Baca juga: Akibat Pemadaman Listrik, 18 Ribu Ekor Ayam Milik Peternak Abdya Mati Massal
3. Kemitraan dengan Swasta dan Perguruan Tinggi
Swasta dapat menjadi investor, sementara perguruan tinggi berperan dalam riset dan inovasi. Model kerja sama ini akan mempercepat realisasi proyek energi terbarukan.
4. Pemberdayaan Desa Energi Mandiri
Desa-desa dapat dikelola untuk mandiri energi melalui PLTS, PLTA mikro, atau biomassa. Pemerintah hanya perlu memberi modal awal dan pendampingan.
5. Regulasi dan Kemauan Politik
Tanpa regulasi yang tegas, investor akan ragu. Karena itu, Pemerintah Aceh perlu memastikan aturan yang mendukung percepatan pembangunan energi terbarukan.
Aceh tidak boleh terus bergantung pada pasokan listrik dari luar. Potensi yang kita miliki adalah modal besar untuk kemandirian.
Baca juga: Listrik Aceh Pulih 100 Persen, PLN: Pemulihan Tuntas pada Pukul 00.07 WIB
Jika ingin maju dan berdaulat, sektor energi harus ditempatkan sebagai prioritas pembangunan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.