Berita Langsa

Dosen PKM Unsam Ajarkan Kaum Ibu PKK Kuala Langsa Pembuatan Kerupuk Tiram

Tim PKM Unsam ini diketuai Dr Muhammad Rizqi Zati, MSi, bersama anggota tim Dhian Rosalina, SE, MM dan Fiddini Alham, SP, MSi.

Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Foto Dosen PKM  
KERUPUK TIRAM - Para Dosen PKM Unsam bersama ibu-ibu PKK Gampong Kuala Langsa saat pelatihan pembuatan kerupuk dari tiram di gampong setempat, Jumat (15/8/2025) 

Tim PKM Unsam ini diketuai Dr Muhammad Rizqi Zati, MSi, bersama anggota tim Dhian Rosalina, SE, MM dan Fiddini Alham, SP, MSi.

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA – Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) Langsa menggelar pelatihan pembuatan kerupuk dari tiram bagi puluhan kaum ibu PKK Kuala Bersama, Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat. 

Kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Inovasi Produk Kerupuk Tiram di Gampong Kuala Langsa” ini berlangsung di Kantor Keuchik setempat, Jumat (15/8/2025).

Tim PKM Unsam ini diketuai Dr Muhammad Rizqi Zati, MSi, bersama anggota tim Dhian Rosalina, SE, MM dan Fiddini Alham, SP, MSi.

Ketua PKK Kuala Bersama, Agusntina, mengaku sangat beruntung pihaknya bisa mengikuti program yang digagas Dosen PKM Unsam ini. 

"Kerupuk tiram ini punya potensi besar, apalagi sekarang kami juga tahu cara memasarkannya lewat internet.

Kami berharap kerupuk tiram ini jadi ikon desa dan bisa membawa tambahan rezeki untuk keluarga,” tutur Agusntina.

Baca juga: Lantik M Nasir sebagai Sekda Aceh Definitif, Mualem: Sudah Teruji

Pelatihan dibagi dalam dua tahap, pertama peserta mempraktikkan pembuatan kerupuk tiram mulai dari membersihkan bahan baku, mencampur adonan, mengeringkan, hingga teknik menggoreng yang tepat. 

“Kami ingin masyarakat punya keterampilan yang bisa langsung diaplikasikan untuk menambah penghasilan,” kata Dr Rizqi.

Pertemuan kedua fokus pada pemasaran digital, yaitu Tim PKM mengajarkan cara membuat konten foto produk yang menarik, menulis deskripsi penjualan yang menggugah.

Hingga memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pembeli dari luar daerah.

“Sekarang, memasarakan kerupuk tiram tidak lagi terbatas di sekitar kampung, melalui marketplace, produk ibu-ibu bisa dikenal luas,” jelas Dosen Dhian Rosalina.

Dosen Fiddini Alham menambahkan, kemasan yang baik dan promosi kreatif menjadi kunci agar kerupuk tiram bisa bersaing. 

Baca juga: Detik-detik Dea Permata Tewas Dibunuh Pembantunya Ade Mulyana, Pelaku Sakit Hati Gaji Tak Dibayar

“Kita harus menjual bukan hanya rasa, tapi juga cerita di balik produk,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved