FIFA Selidiki 3 Laga Timnas Malaysia Libatkan Pemain Ilegal, Bisa Picu Sanksi Lebih Berat

 FAM dikabarkan telah menyerahkan akta kelahiran kakek atau nenek para pemain ini dengan klaim bahwa mereka dilahirkan di Malaysia.

Editor: Faisal Zamzami
FAM.ORG.MY
Logo Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). 

"Partisipasi para pemain dalam pertandingan melawan Nepal dan Vietnam dimungkinkan hanya dengan menggunakan dokumen-dokumen ini," ungkap laporan tersebut.


FIFA juga telah memulai investigasi terpisah mengenai penggunaan pemain ilegal dalam tiga laga persahabatan tersebut.

Dalam laporan FIFA, pertandingan melawan Tanjung Verde berakhir dengan skor 1-1, di mana Gabriel Palmero berpartisipasi dalam laga tersebut.

Sementara saat melawan Singapura, empat pemain ilegal diturunkan, yaitu Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.

Pada saat menang 1-0 atas Palestina, tiga pemain ilegal yang ikut bermain adalah Gabriel Palmero, Joao Figueiredo, dan Rodrigo Holgado.

Dengan adanya kasus ini, Timnas Malaysia berisiko mendapatkan sanksi yang lebih berat dari FIFA, serta kemungkinan hukuman dari AFC juga akan menyusul.

Baca juga: Nasib Timnas Malaysia Usai FIFA Hukum FAM Akibat Palsukan Data Pemain, Terancam Diskualifikasi

FIFA Ungkap Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia, Bukti Dokumen Palsu

Malaysia kembali menjadi sorotan setelah proses investigasi FIFA mengungkap blunder seorang pemain naturalisasi.

Dalam laporan resmi setebal 64 halaman, FIFA memaparkan bahwa salah satu pemain yang diperiksa memberikan pernyataan kontradiktif terkait asal-usul keluarganya.

Sebuah insiden yang memperburuk posisi Malaysia dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen.

Pada sesi wawancara dengan penyidik, sosok yang disebut "Pemain 1" itu awalnya berkata bahwa kakek dan neneknya lahir di luar Malaysia.

 Berdasarkan dokumen FIFA, "Pemain 1" itu merujuk kepada Gabriel Felipe Arrocha.

"Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol... Maksud saya Malaysia, maaf," kata FIFA dikutip dari NST.

"Oleh karena itu, pemeriksaan hanya dapat dilakukan terhadap (a) akta kelahiran neneknya, Maria Belen Concepcion Martin, yang lahir pada tanggal 16 Mei 1956, yang diajukan oleh FAM dalam pemeriksaan kelayakan, (b) akta kelahiran yang diperoleh oleh administrasi FIFA, dan (c) akta kelahiran yang dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia," lanjut laporan tersebut.

Jawaban yang berubah secara tiba-tiba ini memicu kecurigaan kuat dari FIFA terhadap keaslian dokumen yang diajukan FAM dalam proses Naturalisasi pemain untuk Timnas Malaysia.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved