Breaking News

Kajian Islam

Mudah Emosi Setelah Menikah? Buya Yahya Beberkan Penyebab & Solusinya, Rumah Tangga Kembali Harmonis

Banyak pasangan yang setelah menikah justru sering terjebak pertengkaran kecil hingga emosi yang meledak-ledak.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya. 

Namun, tak jarang sebagian orang tua merasa sedih atau kecewa ketika harapan itu tidak terwujud.

Penceramah asal Cirebon, Buya Yahya, memberikan penjelasan menyejukkan terkait hal tersebut.

Dalam sebuah kajian di kanal YouTube Al-Bahjah berjudul “Amalan Ibu Hamil Agar Anaknya Hafidz Qur’an”, Buya Yahya menekankan bahwa niat tulus seorang ibu sejak hamil agar anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an sudah mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT, meskipun sang anak pada akhirnya tidak menghafal Al-Qur’an.

“Hei, ibu yang salehah, Anda setiap saat memegang perut seraya berdoa, ‘Ya Allah, jadikan anakku penghafal Qur’an, penghafal Qur’an, penghafal Qur’an.’ Lalu ketika anak lahir hingga dewasa ternyata tidak menghafal Qur’an, ketahuilah Allah sudah memberikan pahala penghafal Qur’an bagi Anda,” tutur Buya Yahya dikutip Serambinews.com, Kamis (21/8/2025).

Buya Yahya menjelaskan bahwa urusan dengan Allah berbeda dengan urusan dunia.

Jika dalam pekerjaan dunia, orang yang tidak bekerja tentu tidak akan mendapat gaji.

Namun bersama Allah, niat baik yang belum terwujud tetap bernilai pahala.

“Kalau dengan bos, kita ingin kerja tapi tidak kerja tentu tidak digaji. Tapi kalau dengan Allah, kita punya niat, meskipun belum terwujud, Allah sudah kasih pahala,” jelasnya.

Menurut Buya Yahya, kerinduan seorang ibu atau orang tua agar memiliki anak yang saleh dan menjadi penghafal Al-Qur’an merupakan bentuk keimanan.

Niat itu sendiri sudah menjadi amal hati yang dicatat sebagai kebaikan di sisi Allah SWT.

Lebih lanjut, Buya Yahya menekankan agar orang tua tidak merasa gagal atau kecewa jika anaknya tidak sesuai dengan doa yang dipanjatkan.

Karena, Allah tetap menilai dan membalas niat baik serta kerinduan yang lahir dari hati seorang hamba.

Kerinduan itu sendiri, kata Buya Yahya, adalah ibadah batin yang tak kalah mulia dari ibadah fisik.

“Kerinduan kita untuk mempunyai anak yang saleh, anak yang baik, itu adalah bentuk keimanan, dan akan ada pahalanya di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala,” ujarnya.

Pesan Buya Yahya ini menjadi pengingat bagi para orang tua agar tidak larut dalam kesedihan hanya karena harapan pada anak tidak sepenuhnya terwujud.

Niat baik dan doa tulus sejak dalam kandungan sudah cukup menjadi ladang pahala yang besar. (Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved