Kajian Islam
Mudah Emosi Setelah Menikah? Buya Yahya Beberkan Penyebab & Solusinya, Rumah Tangga Kembali Harmonis
Banyak pasangan yang setelah menikah justru sering terjebak pertengkaran kecil hingga emosi yang meledak-ledak.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Banyak pasangan yang setelah menikah justru sering terjebak pertengkaran kecil hingga emosi yang meledak-ledak.
Fenomena ini disorot Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya, di mana ia menegaskan bahwa rumah tangga seharusnya menjadi tempat indah, bukan ajang pertengkaran.
“Apakah ada orang mau menikah itu niatnya ingin berantem dan caci maki? Ada atau tidak? Kalau ada, pasti dia orang gila, orang bodoh. Nikah ngapain kalau hanya untuk bikin berantem,” ujar Buya Yahya dikutip Sabtu (12/9/2025).
Namun kenyataannya, lanjutnya, banyak pasangan yang kehilangan kesabaran setelah menikah.
“Masya Allah, ternyata sekarang ini banyak orang gila setelah menikah. Itu yang saya pusing, setelah menikah tidak ada kesabaran di dalam dirinya,” tambahnya.
Buya Yahya juga menyinggung pentingnya memperhatikan aspek psikologis dalam rumah tangga.
Baca juga: Mengejutkan! Istri Menikah Lagi Tetap Bisa Bersama Suami Pertama di Surga, Ini Penjelasan Buya Yahya
“Kadang kita perlu menyisipkan juga permasalahan psikologi. Ada yang gampang stres, gampang naik pitam, emosian sama suami. Ini juga masalah psikologi yang penting diperhatikan,” jelasnya.
Menurutnya, jika pasangan sering marah tanpa kendali lalu menyesal, itu bisa jadi tanda ada gangguan mental.
Ia pun mengingatkan pepatah Jawa, “Sing waras ngalah.” Artinya, yang sehat dan waras sebaiknya mengalah untuk menjaga keharmonisan.
“Anda yang sehat pahami, kalau suami memang begitu suka marah-marahnya enggak teratur, berarti sisi mentalnya harus dibenahi,” ujarnya.
Meski demikian, Buya Yahya menekankan bahwa solusi utama dalam rumah tangga adalah sikap rendah hati dan saling memaafkan.
“Rumah tangga harus indah. Siapapun Anda, jangan gengsi. Pastikan hari ini Anda tawaduk, Anda berani mulai meminta maaf, dan membuka diri. Problem pasti ada, bahkan di rumah tangga Nabi juga ada, tapi itu menjadi contoh bagi kita bagaimana cara menyelesaikannya,” tegasnya.
Baca juga: Sembuhkan Was-was Najis dengan Cara Ini, Diungkap Buya Yahya Islam Itu Mudah
Di akhir ceramah, Buya Yahya mengingatkan bahwa ujian dalam rumah tangga adalah hal wajar, namun jangan sampai membuat pasangan menyerah.
Dengan kesabaran, maaf, dan doa, rumah tangga bisa tetap harmonis.
Buya Yahya: Ibu Hamil Berniat Anak Hafiz Quran Sudah Dapat Pahala, Meski Belum
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan berakhlak mulia, bahkan menjadi seorang hafiz atau hafizah Al-Qur’an.
Namun, tak jarang sebagian orang tua merasa sedih atau kecewa ketika harapan itu tidak terwujud.
Penceramah asal Cirebon, Buya Yahya, memberikan penjelasan menyejukkan terkait hal tersebut.
Dalam sebuah kajian di kanal YouTube Al-Bahjah berjudul “Amalan Ibu Hamil Agar Anaknya Hafidz Qur’an”, Buya Yahya menekankan bahwa niat tulus seorang ibu sejak hamil agar anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an sudah mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT, meskipun sang anak pada akhirnya tidak menghafal Al-Qur’an.
“Hei, ibu yang salehah, Anda setiap saat memegang perut seraya berdoa, ‘Ya Allah, jadikan anakku penghafal Qur’an, penghafal Qur’an, penghafal Qur’an.’ Lalu ketika anak lahir hingga dewasa ternyata tidak menghafal Qur’an, ketahuilah Allah sudah memberikan pahala penghafal Qur’an bagi Anda,” tutur Buya Yahya dikutip Serambinews.com, Kamis (21/8/2025).
Buya Yahya menjelaskan bahwa urusan dengan Allah berbeda dengan urusan dunia.
Jika dalam pekerjaan dunia, orang yang tidak bekerja tentu tidak akan mendapat gaji.
Namun bersama Allah, niat baik yang belum terwujud tetap bernilai pahala.
“Kalau dengan bos, kita ingin kerja tapi tidak kerja tentu tidak digaji. Tapi kalau dengan Allah, kita punya niat, meskipun belum terwujud, Allah sudah kasih pahala,” jelasnya.
Menurut Buya Yahya, kerinduan seorang ibu atau orang tua agar memiliki anak yang saleh dan menjadi penghafal Al-Qur’an merupakan bentuk keimanan.
Niat itu sendiri sudah menjadi amal hati yang dicatat sebagai kebaikan di sisi Allah SWT.
Lebih lanjut, Buya Yahya menekankan agar orang tua tidak merasa gagal atau kecewa jika anaknya tidak sesuai dengan doa yang dipanjatkan.
Karena, Allah tetap menilai dan membalas niat baik serta kerinduan yang lahir dari hati seorang hamba.
Kerinduan itu sendiri, kata Buya Yahya, adalah ibadah batin yang tak kalah mulia dari ibadah fisik.
“Kerinduan kita untuk mempunyai anak yang saleh, anak yang baik, itu adalah bentuk keimanan, dan akan ada pahalanya di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala,” ujarnya.
Pesan Buya Yahya ini menjadi pengingat bagi para orang tua agar tidak larut dalam kesedihan hanya karena harapan pada anak tidak sepenuhnya terwujud.
Niat baik dan doa tulus sejak dalam kandungan sudah cukup menjadi ladang pahala yang besar. (Serambinews.com/Firdha)
Mudah Emosi Setelah Menikah? Buya Yahya Beberkan Penyebab & Solusinya, Rumah Tangga Kembali Harmonis |
![]() |
---|
Rahasia Rezeki Lancar dan Hidup Tenang Jadi Penolak Bala, Ustaz Abdul Somad Bongkar 3 Amalan Dahsyat |
![]() |
---|
Punya Utang ke Orang Tua Tapi Sudah Meninggal Dunia, UAS Sebut Wajib Dibayar, Begini Caranya |
![]() |
---|
Perempuan Wajib Tau, Ini Urutan Wali Nikah Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Simak Aturannya |
![]() |
---|
Berkah Berlipat! Hari Jumat Sekaligus Maulid Nabi, Ini 4 Amalan yang Dianjurkan Syekh Ali Jaber |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.