Kajian Islam
Sedang Emosi? Buya Yahya Tegas Ingatkan Orang Tua Jangan Nasihati Anak, Alasannya Fatal
Alih-alih mendidik, teguran tersebut malah berpotensi melukai perasaan anak karena kata-kata yang keluar biasanya tidak lagi terkontrol.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Orang tua yang mampu menahan diri dan berbicara dengan lembut akan lebih dihormati dan dicintai anak. Sebaliknya, nasihat yang keluar di saat marah hanya akan menimbulkan luka.
Mudah Emosi Setelah Menikah? Buya Yahya Beberkan Penyebab & Solusinya, Rumah Tangga Kembali Harmonis
Banyak pasangan yang setelah menikah justru sering terjebak pertengkaran kecil hingga emosi yang meledak-ledak.
Fenomena ini disorot Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya, di mana ia menegaskan bahwa rumah tangga seharusnya menjadi tempat indah, bukan ajang pertengkaran.
“Apakah ada orang mau menikah itu niatnya ingin berantem dan caci maki? Ada atau tidak? Kalau ada, pasti dia orang gila, orang bodoh. Nikah ngapain kalau hanya untuk bikin berantem,” ujar Buya Yahya dikutip Serambinews.com Sabtu (12/9/2025).
Namun kenyataannya, lanjutnya, banyak pasangan yang kehilangan kesabaran setelah menikah.
“Masya Allah, ternyata sekarang ini banyak orang gila setelah menikah. Itu yang saya pusing, setelah menikah tidak ada kesabaran di dalam dirinya,” tambahnya.
Buya Yahya juga menyinggung pentingnya memperhatikan aspek psikologis dalam rumah tangga.
“Kadang kita perlu menyisipkan juga permasalahan psikologi. Ada yang gampang stres, gampang naik pitam, emosian sama suami. Ini juga masalah psikologi yang penting diperhatikan,” jelasnya.
Menurutnya, jika pasangan sering marah tanpa kendali lalu menyesal, itu bisa jadi tanda ada gangguan mental.
Ia pun mengingatkan pepatah Jawa, “Sing waras ngalah.” Artinya, yang sehat dan waras sebaiknya mengalah untuk menjaga keharmonisan.
“Anda yang sehat pahami, kalau suami memang begitu suka marah-marahnya enggak teratur, berarti sisi mentalnya harus dibenahi,” ujarnya.
Meski demikian, Buya Yahya menekankan bahwa solusi utama dalam rumah tangga adalah sikap rendah hati dan saling memaafkan.
“Rumah tangga harus indah. Siapapun Anda, jangan gengsi. Pastikan hari ini Anda tawaduk, Anda berani mulai meminta maaf, dan membuka diri. Problem pasti ada, bahkan di rumah tangga Nabi juga ada, tapi itu menjadi contoh bagi kita bagaimana cara menyelesaikannya,” tegasnya.
Di akhir ceramah, Buya Yahya mengingatkan bahwa ujian dalam rumah tangga adalah hal wajar, namun jangan sampai membuat pasangan menyerah.
Dengan kesabaran, maaf, dan doa, rumah tangga bisa tetap harmonis.
(Serambinews.com/Firdha)
emosi
Buya Yahya
anak
cara menasehati anak laki-laki
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Punya Kebiasaan Mengeringkan Sisa Air Wudhu di Wajah dengan Handuk? Simak Hukumnya |
![]() |
---|
Sudah Sah Menikah, Apakah Wudhu Tetap Batal Jika Suami Istri Bersentuhan? Ini Penjelasan Fiqihnya |
![]() |
---|
Ingin Pernikahan Anda Langgeng, Ini Tip Menurut Pimpinan Raudhatul Qur’an |
![]() |
---|
Lima Amalan Sunnah di Hari Jumat, Ustaz Adi Hidayat : Menghapus Dosa, Pahala Berlipat Ganda |
![]() |
---|
Tak Disangka! Ternyata Boleh Berhubungan Tanpa Pakaian, Buya Yahya Ungkap Syaratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.