Destinasi Wisata Aceh
Pantai Gapang Sabang, yang Datang ke Sini Pasti Ingin Kembali Lagi
Selain memiliki spot diving terbaik di Pulah Weh, Pantai Gapang adalah sisi lain wisata di Sabang yang menawarkan ketenangan.
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Jika Anda mencari tempat di mana waktu seolah-olah melambat dan hanya suara ombak serta desir angin yang menemani, datanglah ke Pantai Gapang di Pulau Weh, Sabang.
Jarak ke Pantai Gapang sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Sabang, atau bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Pantai Gapang ini juga berdekatan dengan objek wisata bahari lainnya, yaitu Iboih.
Jauh dari hiruk-pikuk wisata massal, Pantai Gapang menawarkan sesuatu yang jarang ditemukan di destinasi populer lainnya di Kota Sabang. Sebuah ketenangan yang membuat siapa pun jatuh cinta. Bukan karena hingar bingar, tapi karena keheningan yang menenangkan jiwa.
Nama Gapang diambil dari pohon besar dan teduh yang tumbuh di sepanjang pinggir pantainya. Pohon itu berdiri kokoh dan rindang, seolah menjadi pelindung bagi setiap jiwa yang datang mencari keteduhan. Saat angin laut berhembus melewati dedaunan, bunyinya terdengar bak bisikan lembut alam.
Di bawah naungan pohon inilah, wisatawan kerap duduk santai sambil menatap laut sejernih kaca tempat di mana waktu terasa berhenti sejenak.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gampong Iboih, Tarmizi, mengatakan bahwa Pantai Gapang adalah representasi ketenangan Sabang yang sesungguhnya.
“Gapang ini bukan hanya soal keindahan, tapi tentang suasana damai yang dirasakan setiap orang yang datang. Banyak wisatawan bilang, mereka merasa seperti menemukan kedamaian yang hilang,” ujarnya kepada Serambinews.com, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: VIDEO - Iboih Surganya Wisatawan di Sabang, Atraksi Lumba lumba Bikin Shireen Sungkar Terharu
Menurut Tarmizi, keunikan Pantai Gapang terletak pada atmosfernya yang tenang namun penuh kehidupan.
Air laut Pantai Gapang yang jernih memungkinkan pengunjung melihat biota laut dari atas dermaga tanpa perlu menyelam. Saat sore tiba, ribuan ikan kecil membentuk koloni mengikuti arus, menciptakan tarian alami yang menakjubkan.
“Kadang wisatawan beruntung bisa melihat ikan pari atau penyu yang melintas di perairan ini,” tambahnya.
Berbeda dari pantai wisata lain yang mengenakan tiket masuk, Pantai Gapang masih gratis untuk umum. Siapa pun bebas datang dan menikmati panorama tanpa harus mengeluarkan biaya.
Di sepanjang bibir pantai, cafe sederhana menjual minuman dingin dan makanan ringan. Warga setempat bahkan menyediakan kursi-kursi kayu secara sukarela di pinggir pantai, membuat suasana terasa akrab dan bersahaja.
Wisatawan asal Aceh Selatan, Usna, mengaku terpesona dengan kedamaian Pantai Gapang.
“Kalau di Iboih ramai turis, di Gapang ini lebih tenang. Saya bisa duduk berjam-jam di bawah pohon sambil dengar suara ombak. Rasanya semua penat hilang,” kata Usna.
Suasana yang sepi namun hangat membuat Pantai Gapang cocok untuk wisata keluarga. Ombaknya lembut, airnya dangkal, dan anak-anak bisa bermain air dengan aman, sementara orang tua mengawasi dari pinggir pantai.
Spot Diving Terbaik
Dibanding Pantai Iboih yang lebih ramai, Pantai Gapang adalah sisi lain Sabang yang lebih sunyi dan dalam. Ia tidak berusaha memikat, tapi diam-diam menenangkan. Seperti seseorang yang tak banyak bicara, namun kehadirannya memberi rasa damai.
Meski sederhana, Gapang menyimpan keindahan bawah laut luar biasa. Kawasan Gapang House Reef dan Limbo Gapang dikenal sebagai dua spot diving terbaik di Pulau Weh. Airnya jernih, visibilitas tinggi, dan arusnya tenang surga bagi penyelam dari berbagai negara.
Pecinta snorkeling juga dimanjakan oleh karang dan ikan kecil berwarna-warni yang hanya beberapa meter dari bibir pantai. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat ikan badut menari di antara anemon laut, seperti karakter lucu dalam film Finding Nemo.
Tarmizi menjelaskan, komunitas diving di Gapang berperan aktif menjaga kelestarian ekosistem laut.
“Kami bersama para penyelam selalu mengingatkan wisatawan agar tidak menginjak karang atau membuang sampah sembarangan. Keindahan Gapang ini bisa bertahan kalau kita semua mau menjaganya,” ujarnya.
Bagi pencinta fotografi, senja adalah waktu terbaik di Pantai Gapang. Langit Sabang berubah menjadi kanvas oranye dan ungu, sementara perahu nelayan melintas perlahan di cakrawala.
“Kalau sore hari, suasananya seperti di film. Matahari tenggelam di ujung laut, air laut berkilau emas. Banyak wisatawan bilang, itu momen paling tenang dalam hidup mereka,” tutur Tarmizi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Harry Susethia, menyebut Pantai Gapang sebagai simbol keseimbangan antara keindahan dan keheningan.
“Gapang ini unik. Ia tidak ramai, tapi selalu diingat. Banyak wisatawan asing yang kembali lagi, bukan karena fasilitasnya, tapi karena suasananya yang menenangkan. Kami ingin mempertahankan itu, menjaganya tetap alami,” ujarnya.
Menurut Harry, Pemerintah Kota Sabang tengah mengembangkan konsep ekowisata tenang, yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak ingin mengubah Gapang jadi tempat bising dan sibuk. Justru kelebihannya ada pada kesunyian yang menenangkan. Itu yang harus dijaga,” tambahnya.
Pemerintah juga mendorong pelibatan masyarakat lokal agar manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga sekitar.
“Kami ingin wisatawan datang bukan hanya untuk melihat lautnya, tapi juga berinteraksi dengan masyarakat. Jadi, Gapang dikenal bukan hanya karena airnya yang jernih, tapi juga karena keramahan warganya,” ujar Harry.
40 Menit dari Pelabuhan
Untuk mencapai Pantai Gapang, dari Pelabuhan Balohan dibutuhkan waktu sekitar 40 menit perjalanan darat. Jalanan berliku di antara perbukitan hijau dan laut biru di kejauhan menjadi pembuka keindahan yang menanti di ujung jalan.
Sesampainya di sana, suasana hening langsung menyapa. Tak ada tiket, tak ada penjaga gerbang hanya pepohonan Gapang yang seolah menyambut setiap tamu dengan bisikan alami. Beberapa penginapan sederhana berdiri di antara pepohonan, siap menampung mereka yang ingin merasakan pagi di tepi laut.
Bagi yang ingin berpetualang, tersedia penyewaan alat snorkeling dan diving dengan harga terjangkau. Pengunjung juga bisa menyewa perahu kecil untuk menjelajahi teluk-teluk tenang di sekitarnya.
Gapang tidak butuh banyak penjelasan. Ia berbicara lewat rasa, rasa teduh, rasa tenang, dan rasa pulang.
Pantai Gapang bukan destinasi untuk mencari kemegahan, tapi tempat menemukan makna dari keheningan. Di sinilah keindahan hadir tanpa perlu diubah, tanpa musik keras, tanpa keramaian.
Sebagaimana pepatah warga Sabang: “Yang datang ke Gapang, pasti ingin kembali.”
Pantai ini bukan sekadar tempat berlibur, tapi ruang spiritual terbuka, tempat manusia berdamai dengan dirinya sendiri.
“Kalau mau tahu seperti apa tenangnya hidup di Sabang, datanglah ke Gapang,” ujar Tarmizi menutup pembicaraan.
Bagi siapa pun yang pernah menjejakkan kaki di pantai ini, satu hal pasti "Gapang bukan tempat yang bisa dilupakan. Ia selalu memanggil untuk kembali".(*)
Gapang
Pantai Gapang
Sabang
objek wisata sabang
objek wisata di Sabang
Serambinews.com
Serambi Indonesia
| Semilir Angin Senja di Pantai Cemara Indah Aceh Singkil |
|
|---|
| Pesona Anak Laut, Danau dan Hamparan Pantai Dilindungi Rimbun Cemara |
|
|---|
| Batu Putih Meulaboh, Tempat Wisata Kuliner Ditemani Matahari Terbenam |
|
|---|
| Pantai Anoi Itam, Pesona Pasir Hitam yang Eksotis di Ujung Barat Indonesia |
|
|---|
| Menyapa Pantai Pasir Tinggi, Mutiara Biru dari Pulau Simeulue |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Objek-Wisata-Pantai-Gapang-Sabang-02.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.