VIDEO - Takhta Berguncang, Keraton Bergetar! Rantis Siaga Saat Solo Dilanda Duka dan Duga

SERAMBINEWS.COM – Langit Surakarta tampak muram, namun bukan hanya duka yang menggantung di udara. Sebuah kendaraan taktis (rantis) kepolisian tampak terparkir gagah di depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (6/11/2025).

Bukan tanpa alasan rantis itu siaga, mengantisipasi bara konflik perebutan takhta pasca wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII, sang raja yang baru berpulang.

Putri tertua almarhum, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, menyeru agar api sengketa tidak kembali menyala, mengingat trauma masa lalu ketika suksesi dari PB XII ke PB XIII sempat menorehkan luka dalam sejarah keraton.

Baca juga: VIDEO - Raja Solo PB XIII Mangkat, Keraton Diselimuti Duka dan Doa

Sementara itu, di tengah suasana tahlilan tujuh harian di Sasana Parasdya, tempat jenazah Sinuhun disemayamkan, hembusan angin perebutan takhta mulai terasa.

Pada Rabu (5/11/2025), KGPAA Hamangkunegoro mendeklarasikan dirinya sebagai Pakubuwono XIV di hadapan jenazah ayahanda, sebuah momen simbolik yang memantik bisik-bisik dari balik dinding keraton.

Namun, Maha Menteri Keraton, KGPA Tedjowulan, menegaskan bahwa belum ada kesepakatan resmi mengenai siapa penerus sah takhta Kasunanan. Untuk sementara, ia menyatakan siap menjalankan fungsi pemangku sementara (ad interim) sampai penobatan resmi dilakukan.

Baca juga: Riwayat Penyakit Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwono XIII hingga Meninggal Dunia, Sempat Kritis

Dari Istana Negara, Presiden ke-7 RI Joko Widodo turut angkat bicara. Ia mengimbau semua pihak menjaga kerukunan dan warisan budaya yang kini diuji oleh perbedaan pandangan.
“Pemerintah akan membantu menjaga kondusivitas, seperti yang pernah kami lakukan sebelumnya,” ujar Jokowi penuh kehati-hatian.

Ia juga menyampaikan rasa hormat mendalam kepada almarhum PB XIII, yang disebutnya sebagai tokoh kebijaksanaan dan penjaga martabat budaya Jawa.

Kini, mata bangsa tertuju ke Keraton Solo, menanti siapa yang akhirnya akan dinobatkan sebagai raja baru di tengah riuh duka dan duga.(*)