Video
VIDEO - Taiwan ‘Bagi-Bagi Buku Perang’ ke Warganya, Siap Tempur Jika China Menyerang
Negara-negara Eropa diketahui melakukan hal serupa akibat kekhawatiran akan perang dengan Rusia.
SERAMBINEWS.COM – Ketegangan antara Taiwan dan China semakin meningkat, dan kini pemerintah Taiwan mengambil langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Demi menghadapi kemungkinan invasi dari China, Taiwan telah mencetak serta mengirimkan 11 juta buku panduan perang kepada warganya, lengkap dengan langkah darurat jika perang benar-benar pecah.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan pada Selasa (18/11/2025) memastikan bahwa buku pegangan tersebut sudah didistribusikan ke seluruh rumah tangga di pulau tersebut. Langkah ini menandai keseriusan Taiwan menghadapi ancaman dari Beijing yang terus meningkatkan tekanan politik dan militer.
Pulau yang berpenduduk sekitar 23,3 juta jiwa itu pertama kali menerbitkan panduan pertahanan sipil pada 2022 dan terus menyempurnakannya. Edisi 2025 dari “Panduan Keamanan Publik Nasional” kini dianggap paling lengkap, karena bukan hanya memuat instruksi saat perang, tetapi juga saat terjadi gempa bumi hingga kecelakaan nuklir.
Baca juga: Warga Taiwan Mulai Siaga Perang, Tas Darurat Banyak Diburu
Negara-negara Eropa seperti Finlandia, Swedia, dan Lithuania diketahui melakukan hal serupa akibat kekhawatiran akan perang dengan Rusia. Meski terinspirasi dari mereka, pakar menilai Taiwan ada dalam posisi yang jauh lebih genting karena ancaman dari China datang setiap hari.
Menariknya, buku tersebut tidak pernah menyebut kata China secara langsung. Namun peta, skenario, hingga ilustrasi pasukan musuh di dalam buku itu sangat jelas menggambarkan potensi agresi militer dari Beijing. Strategi bertahan di kota, cara menyelamatkan diri, hingga mengevakuasi klasifikasi warga juga disajikan lengkap.
Edisi terbaru ini juga tampil lebih modern, dengan visual yang mudah dipahami, bahasa yang lebih ringan, serta petunjuk penyelamatan yang dapat diikuti oleh anak hingga lansia. Buku tersebut bahkan menyertakan QR code agar warga bisa langsung mengakses lokasi tempat berlindung terdekat.
Mengutip laporan Business Insider, panduan itu menjelaskan bahwa penduduk sipil berperan vital dalam perang modern, terutama jika konflik terjadi di wilayah perkotaan. Karena itulah Taiwan kini berusaha membangun mental bertahan hidup bagi seluruh warga negara sejak dini.
Langkah besar ini disebut sebagai sinyal kuat bahwa Taiwan tidak lagi sekadar berharap pada dukungan internasional. Taiwan kini ingin meyakinkan dunia bahwa mereka siap bertahan sendiri bahkan jika perang benar-benar meletus dalam waktu dekat.(*)
| VIDEO - Kapolda Aceh Kunjungi Bireuen Ingatkan Jajarannya Layani Masyarakat Dengan Baik |
|
|---|
| VIDEO Meksiko Tolak Keras Intervensi Militer AS Melawan Kartel |
|
|---|
| VIDEO - Pentingnya Tertib Lalu Lintas, Satlantas Abdya Edukasi Anak Sejak Dini |
|
|---|
| VIDEO Bus Sekolah Penuh Siswa Kena Ledakan Rudal Israel di Lebanon |
|
|---|
| VIDEO - AKBP Basuki Ditahan 20 Hari, Satu Atap dengan Dosen Untag yang Tewas Tanpa Busana di Kostel |
|
|---|