Kasus Lempar Uang Diduga Rekayasa

Kasus pelemparan uang Rp 10 juta oleh Is, rekanan dari PT Buana Putra Lestari ke atas meja Syahbandar Meulaboh, Yorialdi

Editor: bakri

MEULABOH - Kasus pelemparan uang Rp 10 juta oleh Is, rekanan dari PT Buana Putra Lestari ke atas meja Syahbandar Meulaboh, Yorialdi saat pejabat negara tersebut diwawancarai dua wartawan pada Rabu (13/5) sore diduga rekayasa. Pasalnya, Yorialdi sudah melaporkan kasus menghebohkan itu ke Polres Aceh Barat, Senin (19/5).

“Untuk sementara, dugaan pencemaran nama baik dalam kasus ini sudah memenuhi unsur. Namun, kita juga masih melihat apakah kasus ini benar-benar direkayasa atau sudah direncanakan dari awal,” kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai SIK kepada wartawan di Meulaboh, siang kemarin.

Dikatakan, aksi oknum kontraktor itu terjadi saat Syahbandar Meulaboh memberikan keterangan kepada dua wartawan (seorang dari media cetak dan seorang dari televisi nasional) yang menanyakan tugas dan fungsi lembaga tersebut. Apalagi, kedua wartawan yang sedang berada di ruang kerja Syahbandar sempat merekam pelemparan uang oleh oknum kontraktor itu. Dikatakan, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan fakta yang sebenarnya.

Bahkan Syahbandar Meulaboh ini mensinyalir kasus itu ada unsur kesengajaan dan diduga telah direncanakan untuk menjebaknya.

Kapolres juga mengatakan, rekanan yang mengamuk di Kantor Syahbandar Meulaboh tersebut juga sudah mendatangi dirinya untuk melaporkan dugaan pemerasan yang dilakukan Yorialdi.

Sejauh ini, tambah Kapolres, pihaknya masih menyelidiki apakah laporan yang disampaikan rekanan itu benar atau tidak. Mengingat sejauh ini dugaan pemerasan yang dilaporkan dilakukan pejabat itu belum ditemukan unsur dan belum ada bukti yang mengarah seperti laporan rekanan tersebut.

“Tapi, kami belum bisa menyimpulkan kasus itu karena sampai sekarang masih terus memeriksa pejabat negara dimaksud terkait  insiden tersebut,” ungkapnya.

Pada bagian lain, Kapolres Faisal Rivai juga menegaskan, dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan memanggil dua wartawan yang berada di lokasi saat kejadian dan sempat mengambil gambar ketika pelaku melempar uang ke meja Syahbandar.

Kata dia, keterangan dua awak media ini sangat dibutuhkan polisi guna mengungkap kasus yang sebenarnya. “Keterangan wartawan itu sangat kita butuhkan untuk mengungkap fakta sebenarnya. Karena tak ada saksi lain yang melihat aksi pelemparan uang itu,” kata Kapolres. Sedangkan seorang pegawai kantor itu berada di ruang terpisah.(edi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved