Harga LPG 3 Kg di Singkil Melebihi HET

Harga LPG (liquefied petroleum gas) isi 3 Kilogram di Kabupaten Aceh Singkil di tingkat pedagang eceran mencapai Rp 25.000

Editor: bakri

SINGKIL – Harga LPG (liquefied petroleum gas) isi 3 Kilogram di Kabupaten Aceh Singkil di tingkat pedagang eceran mencapai Rp 25.000. Harga LPG bersubsidi itu melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 18.000/Kg. Kondisi serupa terjadi pada LPG ukuran 12 Kg (nonsubsidi) yang banyak digunakan masyarakat di daerah ini.

Pantauan Serambi, Kamis (17/7), selain menjual Rp 7.000 lebih mahal dari harga seharusnya, persediaan LPG isi 3 Kg juga menipis.

Sementara, LPG 12 Kg dijual Rp 120.000 sampai Rp 125.000. Harga itu selisih Rp 29.700 lebih tinggi dari HET ditetapkan yaitu sebesar Rp 95.300. “Seharusnya harga beli di masyarakat sesuai HET yang ditetapkan januari 2014 untuk Aceh Singkil, yakni LPG 3 Kg Rp 18.000, dan LPG 12 Kg Rp 95.300,” kata Irwan Susanto, Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Aceh Singkil.  

Irwan menjelaskan, tingginya harga LPG tersebut karena belum tuntasnya program konversi minyak tanah (mitan) ke gas 3 kg di Kabupaten Aceh Singkil, yang berdampak sulitnya mendapatkan LPG bersubsidi.

Pelaksanaan program konversi mitan ke gas cair di kabupaten itu, baru mencakup lima dari sebelas kecamatan yang ada, yakni Kecamatan Gunung Meriah, Kota Baharu, Simpang Kanan, Kecamatan Singkil, dan Singkil Utara. Ia berharap para pihak yang terlibat dalam program konversi mitan ke gas secara nasional, membantu menuntaskan persoalan kelangkaan gas di Aceh Singkil, yang menjadi penyebab lonjakan harga LPG bersubsidi dan nonsubsidi.

Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Aceh Singkil, Irwan meminta, PT Pertamina memenuhi kuota LPG bersubsidi untuk enam kecamatan yang belum menerima paket bantuan LPG dan perangkat pendukungnya sebanyak 37.000 rumah tangga.

Menurutnya, program konversi mitan ke gas di kabupaten ini tidak tuntas dilakukan pemerintah pusat melalui PT Pertamina. Karena selain enam kecamatan yang belum menerima sama sekali, lima kecamatan yang disalurkan sebelumnya pun masih mengalami kekurangan. Dari kuota 23.000, baru tersalur 12.774.

“Pemkab Aceh Singkil telah meminta Pertamina memenuhi sisa kuota, namun belum juga dilaksanakan. Sementara, pasokan minyak tanah terus berkurang. Sehingga masyarakat kesulitan ditambah harganya yang mahal.” ujar Irwan.(c39)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |

Tags
Elpiji
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved