Segera Hadir, Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan di Aceh Tengah

Realisasi operasional kantor sudah dianggarkan pada tahun 2018 mendatang dan tahun depan.

Editor: Muhammad Hadi
IST
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin didampingi Sekda Karimansyah bertemu dengan Kepala BPOM Aceh, Zulkifli dan jajaran di Takengon, Kamis (27/10/2017) malam 

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Upaya Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin untuk menghadirkan Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kabupaten Aceh Tengah segera membuahkan hasil.

Hal tersebut ditandai dengan surat Kepala Badan POM Aceh tertanggal 24 Oktober 2017 yang meminta Pemkab Aceh Tengah menghibahkan tanah untuk kebutuhan Gedung dan Laboratorium BPOM di Takengon.

Menurut Kepala BPOM Aceh, Zulkifli, pembentukkan kantor di Takengon sebagai respon keseriusan pemerintah daerah dan juga berdasar analisis geografis perlunya satu unit kantor di wilayah tengah Aceh.

Baca: Bus Rombongan Antar Pengantin Terbalik di Lintasan Takengon, Begini Nasib 32 Penumpang

"Nanti akan ada tiga kantor BPOM di Aceh, kantor di Banda Aceh akan bernama BPOM wilayah I, di Aceh Tengah BPOM Wilayah II dan BPOM wilayah III di Aceh Selatan," ujar Zulkifli disela pertemuan dengan Nasaruddindi Takengon, Kamis (27/10/2017) malam. 

Realisasi operasional kantor sudah dianggarkan pada tahun 2018 mendatang dan tahun depan.

Menurut Zulkifli, pihaknya akan melatih tenaga kesehatan di daerah terkait pengawasan obat dan makanan khususnya.

Tujuanya untuk menindaklanjuti temuan, disamping mengawasi apotik, industri rumah tangga hingga warung penjual makanan.

Baca: 16 Penumpang Rombongan Intat Linto Masuk UGD, Ini Identitas Korban

"BPOM Aceh memiliki komitmen untuk melakukan pengawasan Obat dan Makanan di seluruh Aceh, kami selalu siap dan silahkan manfaatkan kami," imbuhnya.

Nasaruddin merespon positif permintaan BPOM untuk menyediakan tanah yang akan ditindaklanjuti secara bertahap.

Untuk operasional awal pihaknya akan memanfaatkan gedung yang sudah ada terlebih dahulu.

"Hadirnya BPOM di Aceh Tengah memang sangat kita harapkan untuk menghindari efek negatif karena begitu luasnya sebaran produk, terutama makanan dan minuman siap saji," ujar Nasaruddin.

Baca: Ini Penyebab Bus Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Lintasan Takengon

Awalnya, Nasaruddin hanya meminta ditempatkan petugas di Aceh Tengah.

Namun ternyata BPOM Aceh merespon lebih dengan langsung menempatkan satu unit kerja yang dibekali peralatan dan aparatur.

Keberadaan BPOM ini nantinya diharapkan dapat mengantisipasi keamanan makanan dan obat khususnya di wilayah tengah Aceh. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved