Asal-usul Paus yang Mati Sedang Diselidiki
Tapi bagi ilmuwan, mencari jawab dari mana asal-usul paus yang mati setelah terdampar di pantai Aceh Besar itu tetap saja sesuatu yang penting
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Empat ekor paus dewasa berumur di atas 50 tahun yang mati setelah terdampar di pantai Desa Durung, Kemukiman Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (13/11/2017) pagi, sudah dikuburkan di pinggir pantai itu, Selasa (14/11/2017) sore.
Ratusan orang menghadiri penguburan itu.
Bagi orang awam mungkin tak begitu penting dari mana paus-paus itu berasal.
Baca: Terpapar Gelombang Sonar, Kawanan Paus Hilang Arah

Tapi bagi ilmuwan, mencari jawab dari mana asal-usul paus yang mati setelah terdampar di pantai Aceh Besar itu tetap saja sesuatu yang penting.
Upaya untuk menyingkap asal-usul satwa dilindungi itu sudah diupayakan sejumlah mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP Unsyiah) dari Ocean Diving Group (ODC) bersama beberapa dosen pembimbing mereka, Selasa kemarin.
Misalnya, dengan pengambilan deoxyribonucleic acid (DNA) dari setiap paus yang mati.
Baca: Empat Paus Mati, 6 Kembali ke Laut
"Tapi pemeriksaan DNA itu membutuhkan waktu lumayan lama untuk mendapatkan hasilnya," kata Dekan FKP Unsyiah, Prof Dr Adlim MSc kepada Serambinews.com, Rabu (15/11/2017) pagi.
"Sejumlah mahasiswa FKP Unsyiah yang tergabung dalam ODC bersama beberapa dosen pembimbing telah melakukan morfometrik (pengukuran organ tubuh) dan pengambilan DNA dari keempat paus yang mati itu," kata Prof Adlim.
Baca: Dugaan Sementara, Ini Penyebab Kematian Empat Ikan Paus

DNA yang beberapa kali disebut Adlim adalah sebuah polimer yang terdiri atas satuan-satuan berulang yang disebut nukleotida.
Tiap-tiap nukleotida terdiri atas tiga komponen utama, yakni gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen (nukleobasa).
DNA memiliki peran dalam menduplikasi diri dan dalam pewarisan sifat makhluk hidup.