Gerindra: Kalau Menghina Presiden Langsung Ditangkap, tapi Menghina Prabowo Lambat Direspon
"Kami buat laporan susah sekali. Kalau menghina penguasa cepat langsung ditangkap, tapi menghina Prabowo susah," tambah dia.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA — Partai Gerindra masih mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap La Nyalla Mattalitti.
Gerindra merasa dirugikan dengan pernyataan yang disampaikan Ketua Kadin Jawa Timur itu kepada media massa.
La Nyalla mengaku diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju pada Pilkada Jatim.
Uang itu untuk keperluan membayar saksi di TPS.
"Kami lihat perkembangan tiga hari ini. Bagi kami partai yang tidak berkuasa, membuat laporan itu menguras energi," kata Ketua DPP bidang Hukum Partai Gerindra Habiburokhman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (13/1/2018).
"Kami buat laporan susah sekali. Kalau menghina penguasa cepat langsung ditangkap, tapi menghina Prabowo susah," tambah dia.
(Baca: Bantu Pemulangan Etnis Rohingya Kembali ke Rumahnya, Jepang Hibahkan Rp 40 Miliar ke Myanmar)
(Baca: 11 Ruko di Terminal Subulussalam Terbakar, Rumah Ucok Dirusak untuk Memutus Rembetan Api)
Habiburokhman menambahkan, ia juga masih menunggu perintah dari atas untuk membuat laporan ke kepolisian.
Apabila sudah ada instruksi, laporan terhadap La Nyalla akan segera dibuat.
"Ini grass root-nya sudah gemes, cuma bos-bos belum ada perintah tegas untuk melaporkan atau tidak," kata dia.
Habiburokhman mengaku heran kenapa La Nyalla melemparkan tudingan kepada Prabowo dan Partai Gerindra.
Padahal, sebelumnya, saat diberi tahu bahwa Gerindra batal mengusungnya pada Pilkada Jatim, La Nyalla dapat menerima hal itu.
(Baca: Megahnya Stadion Utama Gelora Bung Karno Usai Direnovasi, Presiden Jokowi Ikut Pamer di Medsos)
(Baca: Curhat Cinta Penelope usai Putuskan Berhijab, Tak Lepas dari Peran Ustaz Abdul Somad)