Breaking News

Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman Sapa Aceh dengan "Peu Haba, Pak", Lalu Cerita Tentang Mi Razali

Dalam kesempatan itu, Wakasad Tatang Sulaiman menceritakan sebahagian besar masa dinasnya di ketentaraan berada di Aceh.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
TOKOH Aceh di Jakarta, Ismail Rasyid saat menyerahkan cendramata kepada Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos, M.Si dalam satu acara silaturrahmi di Jakarta, Sabtu (3/3/2018) malam. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos, M.Si, ternyata tak pernah melupakan Aceh, tempatnya bertugas selama enam tahun.

Ia pun lalu menyapa "Peu haba, Pak," katanya dalam suatu acara silaturrahmi yang diselenggarakan tokoh Aceh Ismail Rasyid, di Jakarta, Sabtu (4/3/2018) malam. 

Di tempat itu memang hadir sejumlah intelektual Aceh, antara lain DR Nazamuddin SE MA, DR Iskandarsyah Madjid SE MM, Ir Mawardi Noor MSc, Ade Hasballah SE, Masdar Mansyur SE, Zulkifli SE, Ratna Dwikora SH, Sayuti Is, dan lain-lain.

Dalam kesempatan itu, Wakasad Tatang Sulaiman menceritakan sebahagian besar masa dinasnya di ketentaraan berada di Aceh.

Dua tahun di Aceh Utara, dan sisanya empat tahun di Banda Aceh.

(Baca: Haji Uma Lapor ke Kemensetneg, Ada TKI Aceh Dipaksa Kerja 20 Jam/Hari, KBRI Langsung Cek ke Fiji)

Letjen Tatang Sulaiman terakhir berada di Aceh saat menjabat Panglima Kodam I Iskandar Muda pada 2016.

Wakasad hadir didampingi istri, dan berbicara tentang perubahan dunia global, sekaligus memberi motivasi dan inspirasi dalam menjalani kehidupan dalam organisasi perusahaan.

Kegiatan silaturahmi tersebut diselenggarakan tokoh Aceh yang juga Ketua Ikatan Alumni Unsyiah Jakarta, Ismail Rasyid yang bersama perusahaannya PT Transcontinent memasuki usia 15 tahun. 

(Baca: VIDEO: Duet TNI/POLRI Tangani Kerusuhan Pilkada, Begini Simulasinya)

Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, mencontohkan perubahan drastis yang terjadi saat ini dalam bidang komunikasi dan informasi teknologi.

"Dulu kalau kita mau beli mi razali, harus datang ke warungnya. Sekarang tidak perlu lagi. Cukup pesan, langsung datang mi razalinya," ujar Wakasad yang disambut tawa hadirin.

Wakasad memang salah seorang penggemar mi aceh razali yang terkenal itu.

"Perkembangan IT mengubah landscape kehidupan manusia," ujar Wakasad.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved