Sorot SBN Dikuasai Asing, Ekonom Faisal Basri: Pemerintah Obral Utang, Indonesia Dijajah oleh Pasar

"Kepemilikan SBN banyak dimiliki asing, ini bahaya apalagi kondisi rupiah sedang terdepresiasi,"

Editor: Muhammad Hadi
Ekonom senior Institute fot Development of Economics and Finance, Faisal Basri, saat mengisi acara MNC Sekuritas di Ambhara Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017). (KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA ) 

SERAMBINEWS.COM - Ekonom senior Institute for Development for Economics and Finance ( INDEF) Faisal Basri menyoroti utang luar negeri Indonesia yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Menurut dia, saat ini pemerintah terlalu mengobral utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang cenderung dikuasai oleh pihak asing dalam mata uang asing.

Baca: Jangan Ada Dusta Soal Utang Piutang

"SBN dikuasai asing enggak apa-apa, kalau enggak ada gejolak. Yang menjajah kita sekarang pasar dan pasar itu sekarang gonjang-ganjing. Tolong jujur dikit aja, makin lama makin enek kalau liatnya enggak jujur (pemerintah), Indonesia makin obral utang," ucapnya saat diskusi dengan media di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Dia mengatakan, ada kehawatiran jika kepemilikan SBN didominasi oleh asing, lantaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pergerakan pasar.

Baca: Tanggapan BI Soal Utang Luar Negeri Indonesia yang Naik Jadi 4.791 Triliun Rupiah

Terlebih disaat pasar mengalami gejolak, dikhawatirkan investor asing keluar dari kepemilikan SBN.

"Kalau saran saya, lebih baik perbanyak utang dengan bank dunia, seperti ADB, Jepang, itu jaminan lebih efektif. Tapi kita enggak bisa merdeka, enggak bisa suka-suka pakai anggaran, enggak bisa cawe-cawe," kata Faisal.

Baca: Hutang Nasi Tertunggak Rp 60 Juta Selama 2 Tahun, Pemilik Warung Gembok Pintu Kantor Satpol PP Pijay

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga akhir Februari 2018, utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan SBN yang mencapai Rp 3.257,26 triliun atau 80,73 persen dari total utang pemerintah.

Penerbitan SBN sekitar Rp 2.359,47 triliun atau 62,62 persen diterbitkan dalam denominasi rupiah serta dalam denominasi valas sebesar Rp 897,78 triliun atau 18,11 persen.

Baca: Mahasiswi Ini Curi Uang Teman Kos, Duit Rp 19 Juta Dipakai Bayar Utang, Shopping dan Traktir Pacar

Peneliti Indef, Riza Annisa Pujarama mengungkapkan, kepemilikan asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) perlu diwaspadai.

Sebab hal itu akan mampu menimbulkan arus modal keluar (capital outflow).

Baca: Curhat Ayahnya Dililit Utang, Lalu Siswi Ini Sujud Syukur di Hadapan Haji Uma dan Untung Sangaji

"Kepemilikan SBN banyak dimiliki asing, ini bahaya apalagi kondisi rupiah sedang terdepresiasi," sebut dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Faisal Basri: Pemerintah Obral Utang, Indonesia Dijajah oleh Pasar

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/21/172609126/faisal-basri-pemerintah-obral-utang-indonesia-dijajah-oleh-pasar.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved