Pilpres 2019
Abraham Samad Mencuat Lagi, Gelorakan Reformasi Putih dan Ungkap Keinginan Nyapres pada 2019
Selain dengan parpol tersebut, Abraham juga mengakui sudah berkomunikasi secara intensif dengan beberapa parpol.
SERAMBINEWS.COM, MANADO - Setelah lama tak terdengar, nama mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, kini kembali mencuat ke publik.
Dalam kunjungan ke Manado, Sulawesi Utara, Minggu-Selasa (20 - 22/5/2018), Abraham Samad menggelorakan gerakan “Reformasi Putih” untuk kembali meluruskan tujuan mulia gerakan reformasi.
Selain berbicara gerakan Reformasi Putih di tiga kampus, Abraham juga mengungkapkan keseriusannya untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Menurut dia, pada Kamis (24/5/2018) lusa, dirinya akan bertemu dengan sebuah partai politik di Jakarta untuk membahas tentang pencalonannya di Pilpres 2019.
"Saya terus membuka komunikasi politik dengan beberapa partai politik. Insya Allah Kamis nanti akan bertemu ketua umum parpol beserta jajaran pengurus intinya," kata Abraham saat berjumpa dengan jurnalis Manado di sebuah restoran di Manado, Senin (21/5/2018) malam.
(Baca: Abraham Samad Sebut Politik Dinasti Mengerikan Sekaligus Menjijikkan Saat Deklarasi Capres)
(Baca: Dari Pada Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Yusril Pilih Dukung Kotak Kosong)
Selain dengan parpol tersebut, Abraham juga mengakui sudah berkomunikasi secara intensif dengan beberapa parpol.
"Ada parpol dari koalisi pemerintah, ada juga parpol nonkoalisi," tuturnya.
Nama Abraham Samad kembali mencuat dan mulai dipertimbangkan sejak relawan di beberapa kota mendeklarasikannya.
Deklarasi tersebut antara lain sudah dilakukan di Palembang, Padang, dan Makassar.
Dalam waktu dekat, dikabarkan deklarasi akan dilakukan relawan di Denpasar dan Yogyakarta.
Saat ditanya apakah akan maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, pria kelahiran Makassar ini mengaku siap untuk kedua posisi tersebut.
"Berkali-kali saya nyatakan bahwa saya sudah amat siap mewakafkan diri saya untuk bangsa dan negara ini," jawabnya diplomatis.
Abraham memang mengakui ada beberapa kendala yang ia hadapi. Yang paling utama adalah soal kemampuan finansial dan dirinya bukan orang parpol.
"Tapi, saya punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain yang ingin maju dalam kontestasi politik 2019. Yaitu saya pernah menjadi ketua KPK," kata Abraham.