Harga Gas Bersubsidi di Kota Subulussalam Melambung, di Eceran Capai Rp 35.000 Per Tabung
Menurut Andong kondisi gas bersubsidi yang mahal ini telah berlangsung sejak memasuki bulan Ramadhan kemarin.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Masyarakat Kota Subulussalam terutama di Kecamatan Sultan Daulat menyoroti harga gas bersubsidi di daerah ini karena dinilai sangat mahal.
Seperti disampaikan Andong Maha, salah seorang warga Sultan Daulat kepada Serambinews.com Sabtu (26/5/2018) mengaku harga gas bersubsidi di daerah tersebut mencapat Rp 35.000 per tabung.
Menurut Andong kondisi gas bersubsidi yang mahal ini telah berlangsung sejak memasuki bulan Ramadhan kemarin.
Paling murah, kata Andong, harga gas bersubsidi Rp 26.000 itu pun di level pangkalan.
Baca: Gas Bersubsidi Langka di Subulussalam, Kalaupun Ada Harganya Sangat Mahal
"Jadi warga bertanya berapa sebenarnya harga gas bersubsidi untuk Subulussalam," tanya Andong.
Lebih jauh dikatakan, akibat persoalan harga gas bersubsidi serta seringnya terjadi kelangkaan sangat meresahkan masyarakat mengingat barang tersebut merupakan kebutuhan vital.
Andong pun mendesak Dinas Prindustrian, perdagangan, pertambangan, UKM dan koperasi yang membidangi masalah gas bertindak dan turun ke lapangan agar masyarakat tidak selalu menjadi korban.
Menurut Andong, perlu ada tindakan tegas menertibkan harga gas bersubsidi di Kota Sada Kata itu.
Selain itu, Andong pun menyarankan agar pemerintah mewajibkan agen pangkalan menempel Harga Eceren Tertinggi (HET) gas bersubsidi untuk menghindari kecurangan.
Baca: Gas Langka, Warga Beralih ke Mitan
Terkait dengan keluhan warga ini, Kadisprindag Kota Subulussalam Masri yang dikonfirmasi Serambinews.com mengaku sedang menunggu SK tim pemantau.
Dikatakan, untuk turun ke lapangan pihaknya dilengkapi SK dan dikoordinir Asisten II Setdako Subulussalam.
"Masalah gas itu ya, nanti akan kita cek, ini sedang menunggu SK, tim ini kan di bawa koordinir asisten II," ujar Masri. (*)