Kutuk Teror Bom Bunuh Diri, Aman Abdurrahman Tuliskan Sepucuk Surat, Ini Isinya

Terdakwa perkara bom Thamrin, Aman Abdurrahman dalam pledoinya mengutuk aksi teror yang terjadi di Surabaya,Jawa Timur.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase TribunWow
Aman Abdurrahman dan Sepucuk Surat 

SERAMBINEWS.COM - Terdakwa perkara bom Thamrin, Aman Abdurrahman dalam pledoinya mengutuk aksi teror yang terjadi di Surabaya,Jawa Timur.

Menurut pendiri Jamaah Ansharut Daulah itu, tindakan bom bunuh diri yang melibatkan wanita dan anak-anak sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Aman menilai para pelaku merupakan orang yang sakit jiwa.

“Itu tindakan yang enggak mungkin muncul dari orang yang mengerti ajaran Islam. Ayah mengorbankan anak-anaknya, ibu bersama anaknya melakukan bunuh diri adalah orang-orang sakit jiwa dan putus asa,” ujar Aman dalam pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Baca: Ayah Curhat Anaknya Dihukum Guru, Betis Hampir Sobek, Hatiku Hancur & Aku Menangis

Baca: Jelang Final Liga Champions, Keluarga Mohamed Salah Potong 3 Ekor Sapi, untuk Apa?

Rupanya tak hanya sampai di situ saja, Aman Abdurahman juga menuliskan sepucuk surat.

Dalam suratnya tersebut, Aman Abdurrahman melarang bom bunuh diri yang dilakukan di tempat-tempat ibadah dan menyerang wanita dan anak-anak.

Berikut surat Aman Abdurrahman yang diunggah oleh pegiat media sosial, Ulin Yusron @ulinyusron, Jumat (25/5/2018).

Baca: Berkat Mohamed Salah, Masjid Tertua di Inggris Kini Ramai Dikunjungi untuk Ibadah

Baca: Remaja yang Ancam Tembak dan Hina Jokowi Tidak Ditahan, Dititipkan Polisi di Tempat Khusus

"Ada penjelasan yang harus saya sampaikan terkait serangan kepada umat nasrani yang terjadi di Gereja Samarinda yang menyebabkan beberapa anak mati terbakar dan yang lain luka bakar.

Rosul kami mengajarkan bahwa umat Islam yang hidup di negara kafir semacam ini yang berdampingan dengan penduduk yang berlainan agama yang tidak mengganggu atau memerangi kaum muslimin agar tidak mengganggu umat agama lain itu baik jiwanya maupun hartanya. Dan ini adalah manhaj khilafah islamiyyah sepengetahuan kami, dan ini juga manhaj kami Ashar Khilafah.

Dan sesuai keterangan banyak pihak bahwa di Samarinda selama itu tidak ada konflik agama yang dimulai oleh umat nasrani kepada kaum muslimin.

Baca: Polres Singkil Sergap Empat Warga Saat Transaksi Ganja di Tepi Jalan Subulussalam

Baca: Kasir Baru Jadi Peluang Komplotan Maling Bebas Beraksi di Raudhah Mart

Oleh sebab itu kami berlepas diri dari tindakan saudara Juhanda yang menyerang umat nasrani itu, karena beberapa hal:

1. Melanggar ajaran islam dalam point di atas, yaitu menyerang pihak yang tidak halal diserang.

2. Menyerang anak-anak, di mana itu lebih haram lagi untuk diserang.

3. Menggunakan zat yang menjadi api yang membakar, padahal untuk membunuh orang yang boleh dibunuh saja Islam mengharamkan menggunakan api kecuali qishash, maka bagaimana gerangan membunuh orang yang haram untuk dibunuh.

Surat Aman Abdurrahman (Twitter)
Surat Aman Abdurrahman (Twitter) 

Baca: 17 Tahun Mualaf, Natalie Sarah Mantap Berhijab, Penampilannya Makin Cantik dan Banjir Pujian Netter

Baca: Sabu Seberat 2 Kilogram Diblender, Ganja 28,2 Kg Dibakar

Jadi hanya orang yang bodohlah yang berbuat semacam itu, yang tidak paham Islam dan Jihad.

Saya sampaikan ini supaya dipahami semua dan supaya saya dan Ashar Khilafah tidak dikaitkan dengan hal-hal yang serupa yang bisa saja terjadi kemudian hari, tapi semoga tidak terjadi lagi.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved