Sekoci tak Diturunkan, Puluhan Penumpang tak Ditolong di Danau Toba, Begini Alasan Kapten Kapal
Terlihat puluhan orang terapung-apung dan mencoba meminta pertolongan.
SERAMBINEWS.COM - Tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) masih menjadi perbincangan.
Termasuk aksi Kapten Kapal Feri KMP Sumut II yang meninggalkan para korban KM Sinar Harapan.
Dari video yang beredar di media sosial, saat kejadian KM Sinar Bangun tenggelam, KMP Sumut II sedang melintas persis di jalur KM Sinar Bangun tenggelam.
Terlihat puluhan orang terapung-apung dan mencoba meminta pertolongan.
Baca: Video Detik-detik Badai Dahsyat Danau Toba Sehari setelah Ikan Mas Raksasa 14 Kg Ditangkap
Namun tak semua korban diselamatkan oleh KMP Sumut II.
Dilansir TribunWow.com dari TribunMedan, Dony Max Silalahi, Kapten KMP Sumut II buka suara terkait aksinya itu.
Kepada awak media di Simanindo, Kabupaten Samosir, Dony mengatakan dapat mengerti perasaan keluarga korban kepada dirinya, namun dia pun meminta posisinya bisa dimengerti saat itu.
"Saya meninggalkan para korban karena situasi pada saat itu cuaca sedang buruk. Dan saya sebagai kapten kapal merasa punya tanggungjawab juga untuk menyelamatkan penumpang yang saya bawa," kata Dony Max Silalahi.
Baca: BREAKING NEWS: Lagi Kecelakaan Kapal di Danau Toba, Kali Ini di Nainggolan Samosir
Menurut Dony, saat itu sudah banyak korban yang pingsan dan cuaca bertambah buruk.
"Saya tidak mau korban bertambah banyak melihat situasi ini. Jadi saya mengambil keputusan untuk mengantarkan penumpang yang saya bawa ke pelabuhan. Itu pun setelah saya berkoordinasi dengan KMP Sumut I melalui radio yang segera datang ke lokasi kejadian untuk menyelamatkan para korban," ucap Dony.
Dony juga mengungkapkan alasannya tak menurukan sekoci yang ada di kapal waktu itu.
Menurutnya hal itu merupakan tindakan yang sia-sia karena cuaca yang buruk dan tidak ada waktu untuk menurunkannya.
Baca: KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba, Polisi Tangkap Pemilik Kapal, Nakhoda, dan 2 ABK
Dony menambahkan apabila korban yang dapat mereka selamatkan saat itu hanya tiga orang.
"Ya kami hanya bisa selamatkan tiga orang," ujarnya.
Kecaman dari Keluarga