Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Dalam Sepekan, 3 Orang di Antaranya Tewas Ditembak
Terakhir, selama pekan lalu saja, Densus 88 tiga kali melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian terus memburu kelompok-kelompok jaringan teroris.
Terakhir, selama pekan lalu saja, Densus 88 tiga kali melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris.
Selama pekan lalu, ada tujuh orang terduga teroris yang dibekuk oleh aparat.
Tiga orang di antaranya tewas ditembak lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh petugas.
Baca: Kalahkan Cristiano Ronaldo, Harry Kane Pimpin Daftar Pencetak Gol Terbanyak Piala Dunia 2018
Baca: Menang Telak Usai Kalahkan 5 Kandidat Pesaing, Recep Tayyip Erdogan Kembali Jabat Presiden Turki
Penangkapan pertama dilakukan pada Selasa (19/6/2018) di Bandung, Jawa Barat dan Kebumen, Jawa Tengah.
Kepala Bagian Penerangan Satuan (Kabag Pensat) Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Pol Syahar Diantono menyatakan, keempat orang tersebut berinisial R, MN, F, dan FT alias FM.
"Keempatnya diduga terkait dengan jaringan sel-sel ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah)," kata Syahar.
Syahar mengungkapkan, keempatnya diduga terkait dengan jaringan sel ISIS.
Mereka melakukan komunikasi dengan menggunakan media sosial Telegram.
Baca: Ribuan Alumni Smantig Halal bi Halal di Rindam Mata Ie
Baca: Ribuan Warga Tamiang belum Rekam Data KTP
Ada sejumlah barang bukti yang disita dari para terduga teroris yang diamankan.
Syahar menyebut, barang bukti tersebut antara lain dompet berisi KTP, sejumlah uang, dan ponsel.
Kemudian, pada Jumat (22/6/2018), Densus 88 menembak mati terduga teroris berinisial M di Palimanan, Jawa Barat.
Ia diduga bakal melakukan aksi pengeboman pada saat Pilkada serentak tanggal 27 Juni 2019 mendatang.
Baca: Sudah Resmi, Ini Jadwal Ustaz Abdul Somad di Aceh, Agenda di Gayo Lues Ditunda
Baca: Warga Tolak Dayah Malikussaleh Difaraidkan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal menyatakan, berdasarkan penyelidikan awal, Densus menduga kuat M merupakan bagian dari jaringan JAD (Jamaah Anshar Daulah) pimpinan Aman Abdurrahman.
Sel di mana M biasa beraktivitas, berada di daerah Haurgeulis, Indramayu dan Subang.