Luar Negeri
Seorang Pemuda Di Jepang Tusuk Polisi Hingga Tewas Lalu Rampas Pistol Dan Bunuh Seorang Satpam
Pelaku masuk dari belakang pos polisi, pukul 14:14 lalu menusuk polisi yang bertugas, hingga meninggal dunia dan merebut pistolnya.
SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Seorang Polisi Jepang dan Satpam meninggal dunia setelah ditusuk dan ditembak seorang pemuda berusia 21 tahun di kota Okuda perfektur Toyama Jepang sekitar pukul 14:30 waktu Jepang, Selasa (26/6/2018).
"Kami berduka cita sedalamnya kepada keluarga korban dan minta maaf kepada masyarakat dan keluarga korban atas ketidaknyamanan kejadian penembakan ini," kata Kepala Polisi Toyama, Tomohiro Yamada, Kamis (26/6/2018) sore dalam jumpa persnya.
Polisi menceritakan sekitar pukul 14:30 waktu Jepang terjadi penembakan di sekitar pos polisi Okuda di daerah Hisakatacho kota Toyama, perfektur Toyama, Jepang.
Pelaku masuk dari belakang pos polisi, pukul 14:14 lalu menusuk polisi yang bertugas, Inaizumi Keiichi (46) hingga meninggal dunia dan merebut pistolnya.
Baca: Belasan Tiang Listik Tumbang Bersamaan
Baca: Besok, Prof Jasman Dilantik Kembali Jadi Rektor UTU
Pelaku kemudian lari menuju Sekolah dasar Okuda di dekatnya dan berhadapan dengan Satpam SD Okuda pukul 14:27.
Pria tersebut lantas menembak sang satpam hingga satpam bernama Nakamura Shinichi (68) meninggal dunia.
Polisi yang lain mengejar dan akhirnya menangkap pemuda itu di lokasi kejadian.
Hingga kini polisi masih terus menyeelidiki motif penusukan polisi, perampasan pistol, dan penembakan terhadap satpam tersebut.
Pembunuh, Keita Shimazu (21) adalah mantan anggota pasukan bela diri Jepang (SDF) yang bermarkas di Kanagawa.
Ia masuk keanggotaan SDF sejak tahun 2015.(*)
Baca: Seorang Ayah Terpaksa Kenakan Gaun Pengantin dan Lipstik Setiap Hari, Alasannya Bikin Menyayat Hati
Prosedur Sekolah Di Jepang Apabila Ada Kasus Penembakan Di Sekitarnya
Kasus penembakan yang terjadi, Selasa (26/6/2018) siang di kota Toyama Jepang diantisipasi cepat pihak sekolah dasar Okuda di daerah Hisakatacho Toyama.
Setelah pelaku menusuk seorang polisi hingga tewas serta menembak seorang satpam hingga meninggal, polisi segera berkomunikasi dengan sekolah Okuda.
Kepala sekolah Okuda setelah menerima email sekitar jam 14:30 dari polisi, langsung mengibarkan bendera kuning kepada stafnya tanda bahaya datang dan pihak sekolah segera memblokir sekolah, mengunci semua pintu dari dalam, termasuk mengunci jendela ruangan dari dalam sekolah.
Para murid sekolah dasar (SD) dikumpulkan jadi satu dan dibimbing para guru.