Pilkada 2018
Di Luar Dugaan, Selisih Pilkada Subulussalam 12 Persen, Partisipasi Pemilih Capai 93 Persen
Selisih suara Bintang/Salmaza dan Sartin/Dedi mencapai 5.800 suara atau 12,51 persen menjadi rekor pilkada di Kota Subulussalam.
Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Proses pemilihan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Subulussalam hampir memasuki fase akhir setelah pencoblosan Rabu (27/6/2018).
Data rekapitulasi final hasil pemungutan suara versi Desk Pilkada Setdako Subulussalam yang diterima Serambinews.com, menempatkan pasangan nomor urut 5, Affan Alfian Bintang/Salmaza sebagai peraih suara terbanyak.
Pascakemenangan Bintang/Salmaza, sejumlah fakta di luar dugaan khalayak terkait selisih suara dan partisipasi pemilih pilkada ketiga Kota Sada Kata ini.
Pasangan Bintang/Salmaza berada di posisi pertama atas raihan suara sebanyak 19.433 atau 41,90 persen dari 46.383 total suara masuk.
Sementara rival terkuatnya, pasangan Sartina NA/Dedi Anwar Bancin mendulang 13.633 suara atau 29,39 persen.
Selisih suara antara paslon Bintang/Salmaza dan Sartin/Dedi mencapai 5.800 suara atau 12,51 persen menjadi sebuah rekor pilkada di kota hasil pemekaran dari Aceh Singkil ini.
Betapa tidak, sejak pilkada perdana dan kedua, paslon pemenang tidak terpaut jauh dengan rivalnya sehingga selalu bermuara ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca: Kerap Jadi Lokasi Hilangnya Pesawat dan Kapal, Ini Kesaksian Para Pilot Penyintas Segitiga Bermuda
Baca: Ini Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Mendaftar CPNS 2018 Bagi Lulusan Sarjana, D3 dan SMA
Baca: Sejak Juli 2017, Harga Emas di Pasar Dunia Sentuh Level Terendah
Di Pilkada perdana 2008 misalnya, paslon Sakti/Bintang atau Sabit yang kala itu menjadi pemenang hanya selisih 193 suara dari rivalnya Asmauddin/Salmaza alias Assalam.
Lalu, pada Pilkada 2013, Sakti maju bersama Salmaza dan memenangkan pertarungan dengan sengit karena perolehan suaranya hanya terpaut 191 atau 0,50 persen dengan pesaingannya Bintang/Pianti Mala.
Akhirnya, hasil pilkada dibawa ke MK hingga digelarnya perhitungan ulang beberapa TPS dan pemungutan suara di Desa Namo Buaya.
Saat pemungutan suara ulang di Namo Buaya, Sakti/Salmaza masih ungul dari rivalnya Bintang/Pianti Mala, namun selisihnya hanya 356 suara.
Selain itu, berdasarkan data di tiga pilkada Subulussalam yakni 2008, 2013 dan 2018, para tokoh peserta pilkada ini tampaknya memiliki pendukung tetap baik Sakti maupun Asmauddin.
Hanya Bintang yang mendapat dulangan suara tambahan hingga 5.000-an. Sebab, pilkada 2008 Sakti yang kala itu menang memperoleh suara 4.922, sedangkan rivalnya Asmauddin sebanyak 14.729. Jumlah DPT kala itu hanya 37.555.
Pilkada 2013, Sakti kembali bertarung dan melawan wakilnya Bintang termasuk Asmauddin. Di pilkada kedua ini Sakti meraup 12.411 suara atau 32,94 persen, sementara di posisi kedua ditempati Bintang 12.223 suara atau 32,44 persen dan Asmauddin 11.244.
Baca: Kisah Para Nelayan Muslim Pakistan Memberi Makan Anjing-anjing Terlantar
Baca: Gula Darah Naik? Atasi dengan Makanan Berikut Ini
Baca: Siang Ini, Rupiah Terpuruk ke Posisi Rp 14.325 Per Dollar AS