Pembunuh Bunta Ditangkap, Kini Saatnya Menunggu Hadiah dari BKSDA dan Gubernur Aceh

Kapolres mengatakan, pihaknya tidak berfokus pada reward uang seperti yang dijanjikan BKSDA dan Gubernur Aceh.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Polisi memperlihatkan gading gajah bunta yang diamankan dari para tersangka, di Mapolres Aceh Timur, Senin (2/7/2018). 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Jajaran Polres Aceh Timur, telah berhasil menangkap duga pelaku yang diduga membunuh Bunta, gajah jinak di Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur.

“Benar dua tersangka telah kita amankan. Termasuk gading yang diduga milik Bunta sepanjang 126 cm,” jelas Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, Senin (2/7/2018).

Namun identitas kedua pelaku yang telah diamankan akan dirilis secara resmi oleh Polres Aceh Timur, bersama Bareskrim, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam waktu dekat.

Bunta merupakan satu dari empat gajah jinak yang ditempatkan di CRU Serbajadi untuk membantu memimalisir konflik gajah liar dengan petani.

Tapi, sayang sejumlah oknum warga tega menghabisi Bunta dengan sadis.

Baca: Dua Tersangka Pembunuh Gajah Bunta Tertangkap, Ini Kata Kapolres Aceh Timur

Pada Sabtu 9 Juni 2018 pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Bunta ditemukan mati oleh Saifuddin selaku petugas CRU. Pipi sebelah kiri Bunta dibacok sadis, dan gadingnya raib.

Sebelum dieksekusi dan diambil gadingnya, Bunta diduga sengaja diracun. Karena dekat bangkainya ditemukan buah yang diduga berisi racun.

12 tahun menjadi gajah jinak sejak ditangkap di Aceh Utara tahun 2006 Bunta memiliki banyak kenangan manis baik saat masih di pusat pelatihan gajah maupun di CRU Serbajadi, sedangkan di CRU Serbajadi sendiri Bunta masih dua tahun sejak CRU diresmikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah tahun 2006.

Baca: Pemerintah Aceh Minta Pembunuh Gajah Jinak Bunta Ditindak Tegas

Karena memiliki banyak kenangan manis dan dikenal pemberani di kalangan temannya di CRU Serbajadi. Karena itupula, kepergian Bunta meninggalkan duka dan kesedihan bagi banyak pihak terutama para mahout, BKSDA, dan para lembaga pegiat konservasi sumber daya alam dan satwa dilindungi.

Karena saking terpukulnya dan berharap segera terungkap pelaku pembunuh Bunta, pada Minggu 10 Juni 2018 lalu, Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, melalui akun facebooknya, menjanjikan hadiah Rp 10 juta bagi siapaun orang yang berhasil mengungkap pelaku di balik kematian bunta.

Baca: Gajah Jinak Bunta Mati Dibunuh, BKSDA Janjikan Hadiah Rp 10 Juta Bagi yang Berhasil Ungkap Pelaku

"BKSDA Aceh dan mitra akan memberikan hadiah Rp 10 juta bagi siapa pun yang bisa memberikan info akurat pembunuh Bunta. Buru pembunuh," tulis Sapto di akun facebooknya yang diunggah pukul 21.00 WIB, Minggu (10/6/2018) malam itu.

Baca: Forum Jurnalis Lingkungan Minta Polisi Buru Pembantai Gajah Jinak Bunta di CRU Serbajadi Aceh Timur

Ternyata tidak hanya BKSDA Aceh yang gerah dan kecewa dengan aksi pembataian gajah ini.

Termasuk Gubernur Aceh Irwandi Yufuf, sebagai bentuk apresiasinya mendukung pemberantasan aksi perburuan satwa lair, Rabu 13 Juni 2018 waktu itu, Gubernur Irwandi juga berjanji akan memberikan hadiah Rp 100 juta kepada siapa pun yang mampu memberikan informasi akurat terkait pembunuhan gajah jinak Bunta.

Informasi itu disampaikan Gubernur Irwandi melalui akun facebook-nya, Rabu (13/6/2018) sekira pukul 07.30 WIB.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved