Hari Ini Massa KMAB Beraksi di Banda Aceh
Massa yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Aceh Bersatu (KMAB), hari ini, Senin (9/7) dijadwalkan menggelar aksi
BANDA ACEH - Massa yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Aceh Bersatu (KMAB), hari ini, Senin (9/7) dijadwalkan menggelar aksi damai berupa orasi, konvoi, dan membagi selebaran yang menyuarakan tuntutan kepada KPK agar memberikan penangguhan penahanan terhadap Gubernur Aceh, drh Irwandi Yusuf.
Menurut informasi yang dihimpun Serambi, aksi unjukrasa massa KMAB dijadwalkan berlangsung pukul 09.00 WIB di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Perkiraan jumlah massa sekitar 5.000 orang. Penanggungjawab aksi Maulidin alias Nurdin Kopasus sedangkan koordinator lapangan Fahmi Nuzula.
Rute konvoi peserta aksi bergerak dari depan Masjid Raya Baiturrahman ke Jalan STA Mahmudsyah-Simpang Kodim-Jalam Tgk Chik Di Tiro-Jalan T Imuem Luengbata-Jalan Banda Aceh-Medan-Bundaran Lambaro-Jalan Bandara SIM dan finish di bundaran Bandara SIM.
Seperti diberitakan, ditetapkannya Irwandi Yusuf sebagai tersangka kasus dugaan suap Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2018 menimbulkan reaksi dari Koalisi Masyarakat Aceh Bersatu (KMAB). Koalisi masyarakat Aceh dari berbagai daerah ini meminta KPK melepaskan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf karena dinilai tak bersalah dalam dugaan kasus suap yang dituduhkan.
“Kembalikan Irwandi Yusuf ke Aceh, bebaskan gubernur kami, pemimpin tertinggi kami di Aceh. Kami mengutuk KPK yang menyebutkan bahwa Irwandi melakukan suap, itu tidak benar,” kata Ketua KMAB, Fahmi Nuzula dalam konferensi pers di salah satu kafe di Banda Aceh, Sabtu (7/7).
Aksi yang akan dilakukan massa KMAB ditanggapi oleh Lembaga Panglima (Persatuan Gabungan Lintas Masyarakat). “Kita berharap berjalan lancar dan damai,” kata Ketua Lembaga Panglima, Sab Rafiq Sabri kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu (8/7).
Sab Rafiq Sabri yang akrab disapa Panglima Yatim juga mengimbau masyarakat yang akan mengikuti aksi damai agar berhati-hati di jalan dan mentaati peraturan lalu lintas serta tidak mengusik aktivitas warga lainnya.
Ia juga mengimbau agar saat beraksi dapat mengontrol diri dan menjaga agar tidak disusupi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. “Demi marwah Aceh, mari kita satukan langkah, hati dan jiwa. Perbedaan bukanlah kendala, silaturahmi serta persatuan tujuan utama,” demikian Panglima Yatim.(nas)