Pilpres 2019

Kritik JK karena Ingin Jadi Cawapres Ketiga Kali, AHY: Pemimpin Terbaik yang Menyiapkan Penggantinya

Aturan yang membatasi presiden dan wakil presiden hanya bisa menjabat dua kali sudah tepat untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang tanpa batas.

KOLASE/SERAMBINEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM
Kolase foto Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY), mengkritik Jusuf Kalla yang masih berkeinginan untuk menjadi wakil presiden untuk ketiga kalinya.

AHY menilai, aturan yang membatasi presiden dan wakil presiden hanya bisa menjabat dua kali sudah tepat untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang tanpa batas.

"Jika kepemimpinan yang berlangung terlalu lama bisa saja terjadi penurunan dalam peforma, termasuk juga dalam integritas dan sebagainya," kata AHY dalam silaturahmi dengan media di Jakarta, Sabtu (21/7/2018) seperti dikutip Serambinews.com dari Kompas.com.

Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) saat silaturahmi dengan media di Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) saat silaturahmi dengan media di Jakarta, Jumat (20/7/2018). (KOMPAS.COM/IHSANUDDIN)

Seperti diberitakan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan bersedia kembali mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019. Asalkan, undang-undang memperbolehkan dirinya kembali maju untuk jabatan yang sama pada Pilpres 2019.

(Baca: Jusuf Kalla Bersedia Kembali Dampingi Jokowi di Pilpres 2019, Tapi Ada Syaratnya)

(Baca: Jokowi Akui Mahfud MD, TGB, dan Airlangga Masuk Bursa Cawapresnya)

(Baca: Ahmad Riza Patria: Di Zaman Jokowi Banyak Jabatan Strategis Diisi Pendukung dan Kerabat)

Terkait keinginan JK kembali menjadi cawapres, AHY mengatakan, pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden tak hanya ada di Indonesia, tapi juga negara lain yang menganut prinsip demokrasi.

Di Amerika Serikat misalnya, jabatan presiden dan wapres dibatasi hanya empat tahun untuk dua kali masa jabatan.

"Tentu ada yang berpendapat kalau masih oke kenapa tidak dilanjutkan. Tetapi juga harus dimaknai keniscayaan sebuah bangsa adalah terjadinya regenerasi yang diciptakan dengan matang," kata putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini.

AHY pun mengutip perkataan founding fathers Bung Hatta. Menurut AHY, Wakil Presiden pertama RI itu pernah menyatakan bahwa pemimpin terbaik adalah yang menyiapkan penggantinya.

"Ingat setiap zaman membutuhkan pemimpinnya sendiri, oleh karena itu saya lebih cenderung marilah sebagai bangsa lebih banyak berpikir bagaimana melakukan regenarsi yang baik, bagaimana melakukan penyiapan terhadap generasi penerus kita," ujarnya.

(Baca: AHY Kembali Soroti Upah Tenaga Kerja Asing Rp 15 Juta, Tenaga Kerja Lokal Rp 5 Juta)

(Baca: Ini 10 Fakta Unik Kunjungan AHY di Aceh, Nomor 9 Paling Disukai Mahasiswa dan ABG)

(Baca: VIDEO – Dalam Perjalanan ke Pidie, AHY Menyapa dan Doakan Masyarakat Aceh)

Jusuf Kalla sudah dua kali menjabat wapres, yakni saat berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004 dan berpasangan dengan Joko Widodo saat ini.

JK mengaku bersedia mendampingi Jokowi kembali pada Pemilu Presiden 2019 asalkan undang-undang memperbolehkan.

"Demi bangsa dan negara. Ini kita tidak bicara pribadi saja. Bicara tentang bangsa ke depan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla setelah Partai Perindo menggugat syarat menjadi presiden dan wapres dalam pasal 169 huruf n Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Perindo, pasal itu bertentangan dengan pasal 7 UUD 1945. Perindo meminta aturan yang membatasi masa jabatan presiden dan wapres maksimal dua periode tersebut hanya berlaku apabila presiden dan wapres itu menjabat secara berturut-turut.

Dengan begitu, JK yang sudah dua kali menjadi wapres namun tidak berturut-turut, bisa kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019.

Belakangan, JK mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perindo tersebut.(*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "AHY Kritik JK yang Masih Ingin jadi Wapres untuk Ketiga Kalinya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved