10 Tahun Mengabdi Lalu Dipecat Tanpa Sebab, Honorer di Subulussalam Merasa Dizolimi dan Curhat di FB

Dianita menyatakan tiga honorer di Bappeda Subulussalam dipecat sementara ada 14 anak baru dimasukan ke kantor tersebut

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Facebook
Dianita Risky Hasibuan mencurahkan isi hatinya di facebook hingga viral 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Pengabdian selama sepuluh tahun sebagai tenaga honorer ternyata tidak serta merta menjadi penilaian terhadap sosok Dianita Risky Hasibuan dan dua rekannya.

Ketiga honorer ini harus menerima pahitnya 'bencana' pemecatan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Subulussalam yang selama ini menjadi tempat mereka mengabdi.

"Kami dipecat tanpa sebab," kata Dianita kepada Serambinews.com, Selasa (24/7/2018).

Dianita mengaku kaget tak kepalang ketika menerima surat pemecatan mereka dari kantor yang berlokasi di samping Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Subulussalam tersebut.

Baca: Formasi Guru dan Tenaga Kesehatan Kosong, Ini Penjelasan Kepala BKPSDM Subulussalam

Betapa tidak, selain malu dan sakit hati, mereka pun merasa dizalimi sebab alasan pemecatan karena kekurangan anggaran dinilai tidak dapat diterima.

Sebab, Dianita menyatakan tiga honorer di Bappeda Subulussalam dipecat sementara ada 14 anak baru dimasukan ke kantor tersebut.

Selain Dianita, pemecatan juga dialami Rukiah Barat. Keponakan Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza ini pun mengaku kaget atas pemecatan terhadap mereka.

Apalagi, surat pemecatan baru dia terima Senin (23/7/2018) padahal ternyata terbitnya dua pekan lalu.

"Kami malu, karena tiap hari tetap masuk seperti biasa padahal rupanya sudah dipecat, kami benar-benar terpukul," ujar Rukiah.

Baca: Walkot Sakti Minta Ada ‘Kekhususan’ Subulussalam Terkait Formasi CPNS 2018

Rukiah pun meyakini pemecatan terhadap mereka bertiga sarat politis. Sebab, lagi-lagi alasan kekurangan anggaran dianggap hanya dalih lantaran ada 14 orang anak baru masuk menjadi honorer di Bappeda Subulussalam.

"Saya yakin ini ada kaitan dengan politik, ini sangat kejam dan yang paling menyakitan pengabdian kami selama sepuluh tahun yaitu mulai Subulussalam jadi pemko tidak dianggap, padahal kami tidak pernah buat salah," terang Rukiah.

Dianita pun mencurahkan isi hatinya di facebook hingga viral."Allah tidak akan pernh tidur....allah maha adil...kita tinggal menunggu waktu yg indah itu akan dtng untk kita...n bagi skrg yg lagi tersenyum bahagia atas d keluarkan nya kami dari kantr BAPPEDA akan tiba juga giliran kalian merasakan hal yg sama seperti ap yg kami rasakan sakit hati ini...bahkan akan lebih sakit lagi.. " tulis Dianita hingga direspon puluhan netizen dengan sejumlah komentar.

Baca: Diundang Wali Kota ke Subulussalam, Jokowi : Nanti Saya Atur Waktunya

Kemudian diposting pula 'Alasan krna anggaran tidak cukup untk membayar gaji kami....tapi kenapa sebanyak 14 orang itu masuk k bappeda...dimana letak keadilan itu...
Selan   Menunggu beberapa bln untuk menuju 5 tahun kepemimpinan pak bintang n pak salmaza...allah akan slalu melindungi n menjaga orang" seperti bpk...sehat slalu pemimpin idola q..

Rukiah Barat juga memposting curahtnya di akun medsos Facebook:  Jadilah Pemimpin yg ADIL jgn Hanya punya pendidikan tpi g punya MORAL sukanya berbuat ZOLIM...

Menyusul pemecatan tersebut, kini isu akan 'dipretelinya' para tenaga honor di Kota Sada Kata itu pun mengemuka dan hangat dibahas baik mulai dari medsos hingga warung kopi dan setiap perkumpulan masyarakat.

Masyarakat berharap agar pemerintah bijak menyikapi persoalan terkait sehingga tidak menimbulkan kegelisahan dan keresahan rakyat kota yang mekar 2 Januari 2007 tersebut. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved