Baitul Mal Pijay Salurkan Bantuan untuk 250 Pimpinan Dayah dan 15 Ulama Kharismatik

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Baitul Mal Pidie Jaya menyalurkan bantuan untuk 250 pimpinan dayah dan balai pengajian, Senin (30/7/2018).

Bantuan juga disalurkan kepada 15 ulama kharismatik. Penyaluran bantuan dilakukan Bupati  Pijay di pendopo.

Kepala Baitul Mal Pijay, Tgk Marzuki HM Ali mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya pada terhadap ulama.

Dana bantuan tersebut bersumber dari infak dengan total sebesar Rp 90 juta.

Marzuki merincikan, untuk pimpinan dayah, pimpinan balai pengajian, dan pimpinan balee seumebuet, diberikan bantuan masing-masing Rp 300.000.

Sementara untuk ulama kharismatik Rp 1.000.000 per orang.

Baca: Hafal Alquran & Fasih Bahasa Arab, 4 Lulusan Dayah Perbatasan Singkil Dapat Beasiswa ke Luar Negeri

Baca: Lagi, Dayah Insan Qur’ani Lahirkan 27 Penghafal 30 Juz Alqur’an

Baca: Pimpinan Dayah Se-Aceh Teken NPS Belanja Hibah

Tgk Marzuki dalam laporannya mengatakan, seharusnya bantuan tersebut diserahkan menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu.

Namun, untuk menghindari terjadinya penafsiran yang tidak baik di kalangan masyarakat karena saat itu menjelang Pilkada, penyaluran ditunda.

Ia menambahkan, Baitul Mal berupaya agar ke depan jumlah bantuan yang diberikan kepada para pimpinan dayah bisa ditingkatkan.

Sebelum penyaluran bantuan tersebut, dilaksanakan doa bersama serta peusijuek (tepung tawar) Bupati/Wakil Bupati Pijay, H Aiyub Abbas-H Said Mulyadi (Abuwa-Waled).

Keduanya di-peusijuek sebagai syukuran atas kemenangan pada Pilkada sebulan yang lalu.

Bupati Pijay, Aiyub Abbas setelah menyerahkan bantuan itu mengaku lega.

Baca: Tersangka Penggelapan Beras Bantuan Bencana di Pijay Ditahan, Ini Ancaman Hukumannya

Baca: Banyak Bacaleg di Pidie Jaya Berstatus PNS dan Aparatur Gampong

Baca: Bupati Lampung Selatan Disangka Terima Suap Rp 600 Juta dari CV 9 Naga, Diduga Fee dari 15 Proyek

Ke depan, lanjut bupati, pemkab akan berupaya keras menjadikan program-program bidang agama di atas segalanya.

Ia juga meminta ulama ikut membantu sekaligus menegur pimpinan daerah jika dalam melaksanakan tugas kenegaraan menyimpang dari agama.

Tanpa bantuan besar dari ulama, ia bersama wakil serta para kabinetnya tidak akan sukses menjalankan roda pemerintahan.(*)