Santri Demo Minta Ma'ruf Amin Mundur dari Ketua MUI, Ini Tanggapan Gus Mus dan Ketua GP Ansor

Bahkan, Ma'ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indoensia (MUI) diminta untuk mundur dari jabatanya sebagai ketua MUI.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS/RINA AYU
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2017). 

SERAMBINEWS.COM --  KH Ma'ruf Amin yang maju sebagai Cawapres Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019 ini memang sudah menimbulkan gejolak di kalangan santri.

Bahkan, Ma'ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indoensia (MUI) diminta untuk mundur dari jabatanya sebagai ketua MUI.

Massa Koalisi Santri Pemuda (KSP) Indonesia pun sampai menggelar aksi demo di depan kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

Mereka menuntut calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin mundur dari jabatannya sebagai ketua MUI.

Sebab, mereka menyayangkan pilihan yang diambil Ma'ruf yang ikut terjun ke dunia politik menjadi seorang cawapres di Pilpres 2019.

"Langkah ini jelas menjadi catatan tersendiri bagi seluruh umat Muslim tanah air bahwa begitu berbahayanya jika lembaga yang disakralkan ini kemudian disusupi dan dibawa ke ranah politik," ujar Ananda Imam saat berorasi di depan kantor MUI mengutip Tribun Jakarta.

Baca: Demi Dukung Prabowo Jadi Presiden, Ahmad Dhani Rela Ganti Nama Hingga Jual Rumah Rp 12 Miliar

Baca: Real Madrid Vs Atletico Madrid di Piala Super Eropa 2018, Panggung 24 Bintang Piala Dunia

Menurutnya, Kiai Ma'ruf sendiri yang membeberkan fatwa agar ulama, khotib di masjid-masjid tidak melakukan politik praktis.

Namun, sekarang justru Kiai Ma'ruf sendiri melabrak fatwa itu.

"KH Ma'ruf Amin sudah tidak lagi murni sebagai penyuara panutan umat muslim Indonesia," klaim dia.

"Sekarang kiai tak ubahnya sebagai politisi yang berkontestasi merebut kursi wapres di 2019 nanti," tambahnya.

Santri Desak Ma'ruf Amin Mundur Dari Ketua MUI (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)
Santri Desak Ma'ruf Amin Mundur Dari Ketua MUI (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com) 

Baca: Kata Deputi BI Aceh, Negara dengan Transaksi Tunai Lebih Tinggi Miliki Tingkat Korupsi Lebih Buruk

Baca: Viral! Video Seorang Oknum Guru TK Tampar Muridnya, Ternyata ini Fakta Sebenarnya!

Melansir Tribunnews.com, majunya KH Ma'ruf Amin sebagai Bakal Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 menuai tanggapan dari K.H. Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus.

Menurut Gus mus, Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Sehingga, Gus Mus menilai kalau secara etika seharusnya Ma'ruf mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU.

"Dia (Ma'ruf Amin, red) itu kan Rais Aam, ya etikanya, saya nggak tahu aturannya ya, kalau sudah menjabat sebagai (calon) wakil presiden ya mundurlah. Masa Ma'ruf Amin mau merangkap tiga jabatan, Ketua MUI, Rais Aam PBNU, wakil presiden, ya itu nggak etislah," kata Gus Mus sebagaimana dikutip dari KompasTV pada Jumat (10/8/2019).

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas menanggapi pernyataan K.H. Mustofa Bisri atau Gus Mus terkait jabatan bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Baca: Fakta Menarik Paskibraka, Pengibar Bendera di HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus

Baca: Jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut 7 Fakta Taman Nasional Bunaken Surganya Snorkeling Dunia

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved