Mulai 2019 Unsyiah Stop Terima Mahasiswa D-3
Mulai tahun ajaran 2019/2020, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh tidak lagi menerima mahasiswa baru
BANDA ACEH - Mulai tahun ajaran 2019/2020, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh tidak lagi menerima mahasiswa baru melalui program diploma tiga (D-3). Langkah tersebut dilakukan karena ke depan Unsyiah akan fokus pada penelitian (riset).
Hal itu disampaikan Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, kepada Serambi di ruang kerjanya, Jumat (31/8) siang.
Untuk menyetop penerimaan mahasiswa D-3, menurut Samsul, sebelumnya harus dengan persetujuan senat universitas. “Karena itu, dalam waktu dekat kami akan segera mengadakan rapat senat untuk membahas masalah ini,” ungkap Prof Samsul.
Kendati tahun depan tidak lagi menerima mahasiswa baru, sambung Samsul, namun mahasiswa yang kini sedang menempuh pendidikan pada D-3 Unsyiah tidak perlu cemas. Sebab, proses perkuliahan untuk mereka tetap akan dilanjutkan sampai tamat dan semuanya bakal memperoleh ijazah.
Untuk diketahui, saat ini Unsyiah memiliki mahasiswa sejumlah program studi (prodi) diploma tiga di lima fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Pertanian (FP), dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).
“Kita ingin menjadikan Unsyiah sebagai universitas yang fokus pada riset karena dari waktu ke waktu kebutuhan penelitian untuk berbagai hal semakin banyak. Apalagi, dana yang tersedia untuk kegiatan tersebut terus meningkat. Sebagai contoh, tahun depan Unsyiah mendapat alokasi anggaran untuk penelitian sebesar 40 miliar rupiah,” jelas Prof Samsul Rizal.
Dengan tidak lagi diterimanya mahasiswa melalui jalur ‘crash programme’ (program kilat) ini, Unsyiah akan menambah kuota mahasiswa baru untuk program strata satu (S1). “Selama ini, total mahasiswa baru yang kita terima setiap tahun sekitar 5.700 orang yang terdiri atas 5.000 orang untuk S1 dan 700 orang untuk D-3. Tapi, nanti kuota S1 bisa bertambah sekitar 1.500 orang lagi, sehingga total mahasiswa baru yang kita terima setiap tahun 6.500 orang,” rincinya.
Percepatan doktor
Pada kesempatan itu, Rektor Unsyiah juga menjelaskan, mulai tahun ini pihaknya membuka program percepatan doktor. Untuk tahun pertama diterima 12 mahasiswa baru untuk program ini. “Selain kita gratiskan biaya kuliah, kepada mahasiswa program percepatan doktor itu juga disediakan biaya hidup 3,5 juta rupiah per orang per tahun,” ujarnya.
Dikatakan, program percepatan dokter terbuka untuk lulusan S1 terbaik dari seluruh perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta program tersebut, sambung Prof Samsul, antara lain, perguruan tinggi asal calon mahasiswa harus berakreditasi A atau minimal B dan memiliki IPK paling kurang 3,25.
“Walaupun kepada mahasiswa program percepatan doktor itu kita gratiskan SPP dan beri biaya hidup, tapi setelah tamat nanti mereka tidak harus mengabdi atau menjadi dosen di Unsyiah. Mereka bebas bekerja di mana saja setelah lulus. Tapi, kalau mereka mau mengabdi di Unsyiah juga kita tampung,” katanya.
Prof Samsul menambahkan, pihaknya membuka program itu sebagai bentuk partisipasi Unsyiah membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk berbagai sektor pembangunan. “Adapun konsentrasi yang dibuka kita sesuaikan dengan promotor bagi kandidat doktor di Unsyiah yang sudah diakui internasional,” timpal rektor.
Tambah program spesialis
Terobosan lain yang dilakukan pihaknya, tambah Samsul, yaitu mulai tahun depan Unsyiah akan menambah tujuh program dokter spesialis. “Yang ada sekarang sembilan spesialis. Dengan kita tambah tujuh lagi, maka tahun depan kita sudah miliki tujuh program spesialis,” ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut rektor, Unsyiah sebagai universitas jantong hatee (jantung hati -red) rakyat Aceh saat ini juga sedang memproses pembukaan program doktoral (S3) kedokteran. “Berkasnya sudah masuk ke Kemenristekdikti. Jadi, tinggal menunggu izin operasional dari kementerian. Begitu keluar izinnya langsung kita terima mahasiswa baru,” demikian Rektor Unsyiah. (jal)