Sayuthi Aulia Meninggal Dunia, Perginya Seorang Pejuang Nasib Guru di Tanah Rencong

Semasa hidupnya, Sayuthi berada di garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak guru honorer di Aceh

Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Aceh, Sayuthi Aulia, meninggal dunia, Kamis (6/9/2018) sekira pukul 10.30 WIB 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Dunia pendidikan dan kalangan guru di Aceh berduka, Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Aceh, Sayuthi Aulia, meninggal dunia, Kamis (6/9/2018) sekira pukul 10.30 WIB.

Pria yang kerap memperjuangkan hak-hak guru honorer di di Tanah Rencong itu menghembuskan napas terakhir dalam perawatan dan pengobatan penyakit yang dideritanya di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh.

Jenazahnya dikebumikan di kampung halamannya di Matang Geulumpang Dua, Bireuen.

Baca: Kobar-GB Aceh Sesalkan Kadisdik Pidie Jaya tak Kooperatif Selesaikan Kasus Pungli Guru

Jenazah Sayuthi diberangkatkan dari kediamannya di Dusun Melati, Geuce Meunara setelah shalat Zuhur.

Kabar meninggalnya Sayuthi Aulia beredar luas di media sosial pagi tadi.

Sejumlah sanak famili, rekan, dan mitra Sayuthi Aulia langsung memenuhi kediamannya di kawasan Dusun Melati, Geuce Menara, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Turut hadir istri Wali Kota Banda Aceh, Nurmiaty AR, mantan kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani, hingga mantan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, dan sejumlah guru beserta pegiat pendidikan lainnya.

Sayuthi Aulia meninggal dunia dalam usia 60 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan tiga putranya.

Baca: VIDEO - Aktif Menulis, 9 Guru di Bireuen Dapat Penghargaan Bupati

Menurut Sekretaris Kobar GB Aceh, Husniati Bantasyam, almarhum Sayuthi Aulia dalam beberapa bulan terakhir menderita sakit.

"Almarhum memang masih sering keluar masuk rumah sakit untuk perawatan dan pengobatan," kata Husniati.

Saat pihak Serambinews.com mengunjungi Sayuthi Aulia beberapa waktu lalu, almarhum mengaku menderita sakit anemia hipoplastik, kekurangan sel darah merah dan trombosit yang diakibatkan gangguan pada sumsum tulang belakang.

Akibat penyakitnya itu, Sayuthi Aulia saban waktu harus menjalani transfusi di rumah sakit.

"Trombosit dan darahnya selalu rendah, makanya selama ini almarhum selalu tranfusi di rumah sakit," kata Husniati.

Baca: Kobar GB Abdya Temukan Tenaga Kontrak Jadi Wakil Kepala SMKN

Kesehatan Sayuthi drop sejak setelah puasa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved