Setelah Langka Sekitar Tiga Minggu, Petani Abdya Ramai-ramai Beli Pupuk Bersubsidi
PT Pertani (Persero) menyalurkan pupuk bersubsidi tersebut ke kios-kios pengecer setempat mulai Jumat (7/9/2018).
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Zainun Yusuf | Abdya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, ZA, dan SP-36 yang mengalami kelangkaan di kios-kios pengecer di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) selama tiga pekan terakhir, mulai teratasi.
PT Pertani (Persero) menyalurkan pupuk bersubsidi tersebut ke kios-kios pengecer setempat mulai Jumat (7/9/2018).
Tiga jenis pupuk berjumlah 200 ton disalurkan ke 27 kios pengecer di enam kecamatan yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Susoh, Blangpidie dan Tangan-Tangan.
Enam kecamatan tersebut merupakan wilayah kerja distributor PT Pertani (Persero).
Sedangkan tiga kecamatan lainnya, yaitu Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil tetap mengalami kelangkaan. Sebab, alokasi pupuk untuk tiga kecamatan tersebut sudah duluan habis disalurkan oleh distributor, PT Meuligoe Raya.
Organisasi Pemuda Kritik Penggunaan Rp 9,8 Miliar Uang Rakyat Aceh untuk Kongres KNPI 2018
PT Pertani Perwakilan Abdya, Safrizal dihubungi Serambinews.com, Jumat (7/9/2018) menjelaskan, pupuk bersubsidi yang disalurkan sebanyak 200 ton itu merupakan alokasi September terdiri atas 125 ton NPK Phonska, 45 ton ZA, dan 30 ton SP-36.
Dijelaskan, sejak Jumat pagi, mobil angkutan membawa tiga jenis pupuk bersubsidi tersebut dari Gudang Penyangga Lini III di Desa Keude Paya, Blangpidie, ke kios-kios pengecer dalam enam kecamatan.
Terkait Penangkapan Wanita Mucikari dan Seorang PSK di Abdya, Begini Reaksi Ulama Dayah Inshafuddin
Amatan Serambinews.com, ketika pupuk bersubsidi tersebut tiba kios pengecer di Jalan H Ilyas Pasar Blangpidie, langsung diserbu para petani, terutama jenis NPK Phonska.
Pupuk tersebut sangat dibutuhkan untuk pemupukan tanaman padi MT Gadu 2018 yang telah berumur sekitar satu sampai dua bulan.
Harga TBS tak Menjanjikan Lagi, Petani Abdya Mulai Jual Kebun Sawit
Petani rata-rata membeli satu sak isi 50 kg atau paling banyak 2 sak. Salah seorang pemilik kios pengecer di Jalan H Ilyas Blangpidie menjelaskan, permintaan paling besar adalah pupuk NPK Phonska sehingga diperkirakan stok pupuk tersebut segera habis.
Sementara informasi diperoleh Serambinews.com bahwa kelangkaan pupuk NPK Phonska, SP-36 dan ZA di Kecamatan Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil belum teratasi sampai kemarin.(*)