MPK Temukan Pelajar SMP di Pidie Masih belum Bisa Baca Quran
Dengan adanya pelajar dan murid SD yang belum bisa membaca Quran, sedianya menjadi perhatian kita semua, terutama Dinas Pendidikan Pidie
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEW.COM, SIGLI - Meski Kabupaten Pidie telah membuat program gerakan Satu Hari Satu Ayat atau One Day One Ayat, untuk menghapuskan kasus buta huruf membaca Alquran di kalangan pelajar di sekolah.
Tapi, program tersebut dinilai belum mampu diimplementasikan semua sekolah di daerah lumbung emping meulinjo tersebut.
Bukti program tersebut belum berjalan secara maksimal, seiring temuan Majelis Pendidikan Kabupaten (MPK) Pidie, bahwa masih adanya pelajar SMP dan murid SD belum bisa membaca Alquran.
Baca: 14 dari 353 Bacaleg Pijay tak Lulus Uji Baca Alquran, KIP: Biarlah Ketua Partainya yang Kasih Tahu
Baca: Tujuh Bacaleg di Simeulue tak Lulus Uji Baca Alquran
"Dengan adanya pelajar dan murid SD yang belum bisa membaca Quran, sedianya menjadi perhatian kita semua, terutama Dinas Pendidikan Pidie untuk mendata pelajar yang belum bisa baca Quran," kata Ketua MPK Pidie, Drs Bukhari MPd, disela-sela kegiatan pembinaan komite sekolah tingkat SD/MI di Aula SMA 1 Sigli, Rabu (26/9/2018).
Kegiatan tersebut mengusung tema "Perkuat Stabilitas Sekolah dalam Menghadapi Tantangan Global", yang diikuti 150 peserta. Terdiri dari 118 komite SD, 22 komite MI dan 10 orang pemerhati pendidikan.
Sementara pemateri berjumlah empat orang, yakni Prof Dr Warul Walidin Ak MA (Rektor UIN Banda Aceh), Prof BI Ansari MPd, DR Khairizaman MAg (Sekretaris MPK Pidie) dan Khairil Syahrial ST MAP (Ketua Komisi E DPRK Pidie).
Baca: 42 Bacaleg DPRK Agara Gugur karena tak Ikut Uji Baca Alquran, 15 Lainnya tidak Lulus
Baca: Jumlah Bacaleg yang tak Lulus Baca Alquran di Pidie Bertambah, Ratusan tidak Hadir
Ia menambahkan, saat ini juga masih adanya sejumlah pelajar masih berkeliaran di luar sekolah saat jam belajar.
Untuk itu, perlu keterlibatan muspika di kecamatan bersama disdik untuk menertibkan mereka.
"Kami juga menyerahkan laporan MPK terhadap aktivitas MPK sejak 2015 dalam memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan di Pidie. Mudah-mudahan laporan itu dapat ditindaklanjuti bupati," pungkasnya. (*)