Jubir Prabowo Ditunjuk-tunjuk, Emosi Adian Napitupulu Memuncak Saat Disindir Soal Usia
Lantas, Gamal Albinsaid menjelaskan kalau dari pidato tersebut banyak permasalahan yang disampaikan Prabowo.
SERAMBINEWS.COM - Politisi Adian Napitupulu emosi ketika berdebat dengan juru bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid dalam program acara Rosi di Kompas TV, Kamis (18/10/2018).
Debat panas terjadi saat para tim sukses dari kubu Jokowi dan Prabowo diundang dalam program acara Rosi di Kompas TV, dengan mengangkat tema Saling Serang di Panggung Politik.
Narasumber yang diundang antara lain dari kubu Jokowi-Maruf Amin adalah Politisi PDI-P Adian Napitupulu, Politisi PSI Rajajuli Antoni dan Politisi Nasdem, Johnny G Plate.
Sementara dari kubu Prabowo ada politisi PKS, Mardani Ali Sera, juru bicara Tim pemenangan Prabowo-Sandi Gamal Albinsaid dan Politisi Partai Gerindra Erdiana Noerdin.
Baca: Jadi Cairan Paling Mahal di Dunia, Satu Tetes Racun Kalajengking Dijual dengan Harga Fantastis
Baca: Harga Pangan Diprediksi Naik Pada Akhir Tahun Akibat Pelemahan Rupiah
Pada segmen keempat acara Rosi, ada debat panas yang terjadi.
Awalnya pembawa acara, Rosiana Silalahi melempar isu soal pidato capres Prabowo Subianto yang menirukan pidato dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Prabowo Subianto menirukan perkataan Donald Trump, yakni Indonesia First dan Make Indonesia Great Again.
Lantas, Gamal Albinsaid menjelaskan kalau dari pidato tersebut banyak permasalahan yang disampaikan Prabowo.
Seperti penangguran, kemiskinan dan kesenjangan dan juga isu stunting.
Lalu, Johny G Plate menanggapi kalau pidato Prabowo keliru.
Sebab, Johnny G Plate menanggap kalau Indonesia belum mencapai kejayaan.
Selain itu, ia juga memaparkan data soal tingkat pengangguran kini hanya 5,2 persen, tingkat kemiskinan 9,8 persen dan tolak ukur ekonomi lainnya.
Baca: CPNS 2018 - Hasil Seleksi Administrasi Komisi Yudisial RI, Download File Disini
Lalu, kubu Prabowo melalui Gamal Albinsaid juga menyebutkan data miliknya.
Ia menyebut kalau dalam 4 tahun pemerintahan Jokowi, pengurangan angka kemiskinan mencapai 1,78 juta jiwa.
Angka tersebut lebih rendah dari capaian saat pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencapai angka 4,46 juta jiwa dalam kurun waktu 2009-2013.