Delapan Bulan Bus Sekolah tak Beroperasi di KB Tanjong, Pidie Orang Tua Kewalahan Biayai Ojek Siswa
Beban ini harus ditanggung siswa akibat bus sekolah rute Kembang Tanjong menuju Gampong Pasi Jeumerang berhenti beroperasi.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEW.COM, SIGLI - Siswa yang tinggal di kawasan pesisir Kembang Tanjong, Pidie harus mengeluarkan biaya transportasi membayar jasa tukang ojek agar sampai ke sekolah.
Beban ini harus ditanggung siswa akibat bus sekolah rute Kembang Tanjong menuju Gampong Pasi Jeumerang berhenti beroperasi.
Baca: Awas Saraf Terjepit Bisa Ganggu Gerakan Shalat, Ini Saran dari Pakar Orthopaedics
"Orang tua siswa yang umumnya sebagai nelayan harus mengeluarkan biaya Rp 10 ribu per hari per siswa, untuk ongkos ojek yang mengantar anaknya," kata anggota DPRK Pidie, Fadli A Hamid SE kepada Serambinews.com, Minggu (4/11/2018).
Ia menjelaskan, bus sekolah tidak beroperasi selama delapan bulan. Karena itu dia meminta Dinas Perhubungan Pidie harus mempercepat mengoperasikan kembali bus sekolah tersebut.
"Kasihan orang tua siswa harus mengeluarkan biaya untuk transportasi setiap hari," kata politikus Partai Golkar Pidie ini.
Baca: Ayah Penumpang Lion Air Asal Aceh: Apa Saja yang Ditemukan Tetap Saya Kuburkan di Kampung Halaman
Secara terpisah Kepala Dinas Perhubungan Pidie Ir HM Hasan Yahya yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (4/11/2018) menjelaskan, bus sekolah yang mengantar siswa sekolah di kawasan pesisir Kembang Tanjong kini masuk bengkel karena rusak.
Baca: 6 Kebiasaan Makan ini Jadi Penyebab Timbulnya Batu Ginjal
"Dinas terbatas anggaran sehingga belum adanya dana. Jadi kita harus menunggu APBK 2019," sebutnya.(*)