Dewan HAM Asean Minta Indonesia Tunjukkan Dukungan Konkret untuk Rohingya
Dewan HAM ASEAN meminta Indonesia menunjukkan komitmennya jika ingin menjadi pengawal yang baik dalam masalah dugaan genosida kaum Rohingya di Myanmar
SERAMBINEWS.COM - Dewan HAM ASEAN meminta Indonesia berani menunjukan komitmennya jika ingin menjadi pengawal yang baik dalam masalah dugaan genosida kaum Rohingya di Myanmar.
Dinna Wisnu, anggota Dewan HAM ASEAN untuk Indonesia, menyarankan jika Indonesia berani menunjukkan sikap atas masalah Rohingya, maka harus dibentuk satu tim yang berasal dari berbagai unsur untuk betul-betul memberi pengawalan.
“Kalau memang harus bicara dengan tentara berarti ada juga unsur dari tentara, polisi, atau pebisnis, atau dengan partai-partai di sana juga agar lebih komprehensif,” ujar Dinna di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Dia menilai, jika tim dari Indonesia hanya berasal dari pemerintah, maka akan rentan terjadi ketimpangan.
Dinna pun menyebut, meski pemerintah Indonesia kerap merespons situasi di Myanmar, namun hingga kini belum ada hasil yang menggembirakan.
Baca: Mahkamah Kriminal Internasional Buka Investigasi Kasus Rohingya, Usut Kejahatan Militer Myanmar
Komitmen Indonesia untuk membantu masalah Rohingya pun diharap Dinna tidak tanggung-tanggung. Alasannya, di antara 10 negara yang tergabung dalam ASEAN, yang berani menunjukkan posisinya dengan tegas untuk masalah Rohingya hanya Indonesia dan Malaysia.
“Malaysia itu secara masal menerima pengungsi. Jadi mereka punya kepentingan langsung untuk sangat keras. kalau Indonesia, kita tidak melihat secara kasat mata berapa banyak yang masuk ke Indonesia dan memang nggak sebanyak yang masuk ke Malaysia,” tutur Dinna.
Meski begitu, kata Dinna, aksi dari Indonesia lebih diandalkan dan ditunggu oleh masyarakat ASEAN.
“Indonesia harus membuat solusi jangka panjang terkait persoalan ini. Dan ketika kita dipepet oleh delapan negara lain di Asean yang memilih kita untuk mengurusi masalah ini, kok kita enggak kelihatan aktif,” sebut Dinna.
Baca: 79 Muslim Rohingya Terdampar di Bireuen
TPF PBB minta Indonesia bisa lebih perkasa
Ketua Tim Pencari Fakta PBB Marzuki Darusman menambahkan pemerintah Indonesia seharusnya dapat lebih gagah, lebih perkasa, dan berinisiatif untuk menyelesaikan masalah Rohingya.
Marzuki mengingatkan, tidak seharusnya Indonesia membiarkan masyarakat yang paling lemah diperlakukan secara sewenang-wenang sehingga menghancurkan persaudaraan kebangsaan di Asia Tenggara.
“Dan ini dampaknya terhadap persatuan kita sendiri yang notabene jumlah sukunya lebih besar dari Myanmar. Di Indonesia kita berkepentingan langsung bahwa tidak boleh ada penindasan satupun suku yang mempunyai hak hidup di tengah-tengah masyarakat,” tutur Marzuki.
Karenanya, Marzuki berharap, parlemen juga dapat menekan pemerintah untuk bertindak lebih kokoh dan mendukung upaya-upaya di ASEAN untuk penyelesaian masalah Myanmar.
“Karena Indonesia tidak hanya menangani masalah kemanusian tapi juga masalah yang bertalian dengan akuntabilitas dan perlindungan HAM,” kata dia.
Baca: Terungkap! Ada 5 Kuburan Massal Rohingya Berisi 400 Mayat, PBB Sebut Myanmar Lakukan Genosida