Soal Lambannya Evakuasi Mayat Hanyut, Kadinkes Subulussalam Bantah Ambulance Kehabisan Minyak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Masyhuri SKM membantah kabar miring soal lambannya mayat hanyut dievakuasi akibat ambulance tidak ada BBM.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Masyhuri SKM membantah kabar miring soal lambannya mayat hanyut dievakuasi akibat ambulance tidak ada Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal itu disampaikan Kadinkes Masyhuri kepada Serambinews.com, Rabu (26/12/2018) menanghapi isu yang beredar di media sosial terkait mayat temuan yang gak kunjung dievakuasi ke RSUD Kota Subulussalam.
Kadinkes Masyhuri menyatakan mayat tersebut sempat tertunda dievakuasi menunggu koordinasi dengan pihak keamanan.
Selain itu, kondisi saat penemuan menjelang maghrib sehingga sempat tertunda sebentar namun dibantah adanya penelantaran.
Masyhuri pun menyatakan sudah memerintahkan Kepala Puskesmas Sultan Daulat untuk segera mengevakuasi mayat yang ditemukan warga hanyut.
Baca: Tak Ada Ambulance, Mayat Hanyut di Sungai Souraya Subulussalam tak Kunjung Dievakuasi
Intinya, lanjut Masyhuri, pihaknta tidak menelantarkan mayat dan menyatakan ambulance selalu standby.
Dia berkali-kali membantah isu negatif yang beredar soal adanya pernyataan pihak ambulance sedang kehabisan minyak.
"Soal kabar ambulance tidak ada minyak tidak benar, ambulan tetap standby di lokasi, dan sudah saya perintahkan kapus untuk segera dievakuasi dan diangkut, menunggu koordinasi dengan pihak keamanan, untuk sama-sama mengevakuasi agar nanti tidak terjadi kesalahpahaman," ujar Masyhuri menjawab wartawan.
Kendati demikian, Masyhuri meminta adanya koordinasi soal kebencanaan yang lebih maksimal dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial.
Pasalnya, persoalan evakuasi korban semacam ini sejatinya perlu dipertimbangkan kembali untuk ditangani instansi BPBD dan Dinas Sosial tidak dilimpahkan ke Dinas Kesehatan semata.
Hal ini lanjut Masyhuri sesuai aturan maka itu dia meminta agar koordinasi ini segera diperhatikan pemangku kebijakan di Kota Sada Kata itu.
Secara terpisah disampaikan Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi yang dikonfirmasi Serambinews.com.
Menurut AKP Dodi pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait menyangkut evakuasi mayat yang diduga korban banjir bandang Dairi, Sumatera Utara ini.
Soal isu negatif yang sempat beredar di media sosial, AKP Dodi menilai hal itu kesalahpahaman.
Baca: Warga Sultan Daulat Subulussalam Kembali Temukan Mayat Hanyut di Sungai Souraya Jabi-Jabi