Kecil Mungil tapi Bersih dan Berseri, Ini Kantor Baru Dinas Lingkungan Hidup Pidie Jaya
Markas atau Kantor Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Pidie Jaya sangat kecil atau luas bangunannya hanya sekitar 10x12 meter.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Yusmadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS,COM, MEUREUDU - Markas atau Kantor Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Pidie Jaya sangat kecil atau luas bangunannya hanya sekitar 10x12 meter.
Namun kondisinya tampak bersih dan asri dihiasi dengan pepohonan dan diwarnai dengan variasi bunga.
Kantor yang terletak di pinggiran Jalan Nasional Banda Aceh -Medan itu terdapat di Gampong Manyang Cut, Kecamatan Meureudu itu dulunya adalah milik Dinas Pertanian Aceh --sebagai pusat produksi benih terbesar era tahun 1980-an yang dikenal dengan Balai Benih Utama (BBU) Meureudu.
Baca: Madrasah dan KUA Pijay Terbaik Diumumkan
Menyusul pemekaran Pidie Jaya tahun 2007 lalu, kantor yang sudah dibangun baru itu dijadikan sebagai Dinas Pertanian (Distan) kabupaten setempat.
Beberapa tahun kemudian, pemerintah membangun kantor baru khusus untuk Distan, sehingga bangunan lama itu diserahkan untuk Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Disbunhut).
Baca: Pijay Tangani Balita Gizi Buruk
Belakangan atau beberapa bulan lalu, karena alasan KLH ini tidak ada kantor.
Sehingga pemkab setempat meminta pada Disbunhut (yang kini berganti nama menjadi Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) supaya satu unit bangunan dialihkan kepada KLH Pidie Jaya.
Begitu ditempati, KLH di bawah kepemimpinan Syukri Itam SPd langsung melakukan pembenahan terutama bangunan serta kompleks.
Baca: Pijay Canangkan 2.000 Ha Lahan Jagung
Hanya dalam kurun waktu sekitar dua bulan, keberadaan kantor dimaksud tampak indah dan bersih.
Apalagi, komplek yang sudah ditanami pepohonan serta bunga kini dipasang paving block sehingga terlihat begitu indah.
“Kendati kantor itu kecil mungil tapi indah dipandang dengan pepohonan,” cetus seorang pelintas pekan lalu yang kebetulan sempat terekam Serambinews.com.
Kepala KLH Pijay, Syukri Itam menyebutkan, ia melakukan pembenahan atas inisiatif bersama stafnya.
Ditanya menyangkut anggaran yang terkuras, Syukri mengatakan, bahwa apa yang sudah dan sedang ia perbuat, itu sama sekali tak ada dana khusus.
Tapi dari kantongnya pribadi.
“Tidak ada dana khusus, saya benahi terlebih dahulu dan kalau ada dana nanti saya tarik kembali,” ketus Syukri Itam. (*)