Hampir Setahun, Pembangunan Rumah Korban Gempa Pijay belum Selesai
Sudah 10 bulan sejak peletakan batu pertama, pembangunan rumah untuk korban gempa di Pidie Jaya (Pijay) belum juga rampung.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Abdullah Gani/Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Memasuki bulan ke sepuluh sejak peletakan batu pertama, pembangunan rumah untuk korban gempa di Pidie Jaya (Pijay) belum juga rampung.
Beberapa rumah kondisinya baru sebatas pemasangan kerangka baja, belum diplester, belum terpasang lantai keramik, dan ada yang belum terpasang plafon.
Seperti disampaikan beberapa warga Gampong Peulandok Teungoh, Kecamatan Trienggadeng, mereka mengeluhkan lambannya proses pembangunan rumah.
Padahal mereka sangat berharap rumah tersebut bisa segera ditempati. “Apalagi saat ini musim hujan. Bangunan yang belum memiliki atap akan membuat lapuk kosen pintu dan jendela,” kata Tgk A Rahman.
Baca: Pembangunan Rumah Korban Gempa Pijay Ditargetkan Selesai Akhir 2018
Baca: Korban Gempa Pijay Demo BPBD
Baca: 297 Rumah Korban Gempa Pidie Jaya Dibangun Tahun Ini, Untuk 713 Lainnya belum Ada Kepastian
Sementara di Gampong Peulandok Tunong, Tampui, Mee Puduek, Gampong Sagoe dan Kuta Pangwa, sebagian besar rumah yang belum rampung, sudah ditempati oleh pemilik rumah.
“Rumah korban gempa di Gampong Sagoe sebanyak 62 unit hampir rampung. Sedangkan rumah yang masuk daftar tunggu ada 23 unit lagi,” kata Azhar, warga setempat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Pidie Jaya, HM Nasir SPd mengatakan, jumlah rumah yang bangun baru tahap pertama yaitu 2.199 unit, tersebar di delapan kecamatan. Sedangkan rumah yang masuk daftar tunggu (dibangun tahap berikutnya), sebanyak 1.010 unit.(*)